KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Asia dibuka di bawah bayang-bayang ketidakpastian menyusul upaya pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Sabtu. Ketegangan politik dan kekerasan di AS dikhawatirkan akan berdampak pada perdagangan dan investasi. Aset-aset di Asia akan menjadi yang pertama menunjukkan bagaimana sentimen investor berubah. Jika penembakan tersebut menguntungkan Trump dalam pemilihan mendatang, analis memperkirakan "transaksi kemenangan Trump" dapat mencakup dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi Treasury AS yang lebih tinggi. Bitcoin bahkan naik 4% menjadi $60.000 di awal sesi global Senin. Selain drama politik AS, investor di Asia juga akan mencermati berbagai data ekonomi penting, terutama dari China. Ini termasuk "data dump" bulan Juni yang berisi harga rumah, produksi industri, investasi perkotaan, penjualan ritel, angka pengangguran, dan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua.
Baca Juga: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Terbaru (14 Juli 2024) Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi China melambat. PDB diperkirakan tumbuh 1,1% dari periode Januari-Maret, menghasilkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,1%. Kedua angka ini turun dari pembacaan sebelumnya masing-masing 1,6% dan 5,3%. China masih bergulat dengan krisis properti berkepanjangan yang telah membatasi investasi, melemahkan kepercayaan konsumen dan permintaan, serta memicu deflasi. Angka perdagangan, pinjaman bank, dan indikator keuangan utama pekan lalu semakin memperburuk keadaan. Sementara itu, Bank Sentral China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman jangka menengah satu tahun pada level 2,50% pada hari Senin.
Baca Juga: IHSG Menghijau 7 dari 11 Indeks Sektoral Naik, Jumat (12 Juli 2024) Pasar Jepang tutup hari ini, namun pergerakan Yen akan dipantau di seluruh Asia. Yen diperdagangkan mendekati level tertinggi empat minggu terhadap dolar AS setelah kenaikannya pada hari Jumat. Otoritas Jepang bungkam mengenai intervensi mata uang yang mereka lakukan pekan lalu. Namun, analis meyakini lonjakan tajam Yen dan proyeksi neraca pasar uang harian Bank of Japan mengindikasikan adanya tindakan resmi. Lonjakan Yen memicu penurunan tajam 2,4% pada saham Jepang pada hari Jumat. Indeks Nikkei berpotensi turun lebih jauh setelah mencapai rekor tertinggi di atas 42.000 poin pada hari Kamis. Di tempat lain di Asia, inflasi harga grosir India diperkirakan meningkat tajam menjadi 3,5% per tahun pada bulan Juni dari 2,6% pada bulan Mei.
Baca Juga: Sebulan Naik 5,03%, Harga Emas Hari Ini Bergeming (14 Juli 2024) Berikut adalah perkembangan utama yang dapat memengaruhi pasar Asia pada hari Senin:
- Data ekonomi China (Juni)
- PDB China (Q2)
- Inflasi harga grosir India (Juni)
- Posisi Yen CFTC - short terbesar sejak 2007
- Indeks kejutan ekonomi China
Dengan ketidakpastian politik di AS dan data ekonomi China yang lesu, pasar Asia diperkirakan akan bergerak fluktuatif. Investor akan mencermati perkembangan terbaru untuk mengambil keputusan investasi.
By Jamie McGeever (Reporting by Jamie McGeever; Editing by Diane Craft) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana