Moskow Ancam Negara-Negara yang Dukung Penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB



KONTAN.CO.ID - PBB. Rusia memperingatkan negara-negara anggota PBB: suara ya atau abstain atas desakan AS untuk menangguhkan Rusia dari Dewan HAM akan Moskow pandang sebagai "isyarat tidak bersahabat", menurut catatan yang Reuters lihat pada Rabu (6/4).

Amerika Serikat mengatakan pada Senin (4/4) akan meminta penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, setelah Ukraina menuduh pasukan negeri beruang merah membunuh ratusan warga sipil di Kota Bucha.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara akan melakukan pemungutan suara pada Kamis (7/4).


Dua pertiga atau mayoritas anggota yang mengikuti pemungutan suara, abstain tidak dihitung, bisa menangguhkan sebuah negara dari 47 anggota Dewan HAM PBB yang berbasis di Jenewa, Swiss, karena melakukan pelanggaran berat dan sistematis hak asasi manusia.

Baca Juga: Mengapa AS Menjatuhkan Sanksi kepada Dua Putri Putin? Ini Alasannya

Misi Rusia untuk PBB mendesak negara-negara untuk "berbicara menentang resolusi anti-Rusia" tersebut. Tidak segera jelas, berapa banyak negara yang menerima catatan dari Rusia itu.

"Perlu disebutkan bahwa tidak hanya dukungan untuk inisiatif semacam itu, tetapi juga posisi yang sama dalam pemungutan suara (abstain atau non-partisipasi) akan dianggap sebagai isyarat yang tidak bersahabat," tulis Rusia dalam catatan itu.

"Selain itu, posisi masing-masing negara akan diperhitungkan, baik dalam pengembangan hubungan bilateral maupun dalam pekerjaan pada isu-isu penting dalam kerangka PBB," sebut Rusia.

Misi Rusia untuk PBB menolak mengomentari surat itu karena tidak dipublikasikan. Rusia berada di tahun kedua dari masa jabatan tiga tahun di Dewan Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Janet Yellen Menyatakan Rusia Harus Dikeluarkan dari G20, AS Ancam Boikot Pertemuan

"Rusia secara terang-terangan dan secara terbuka mengancam negara-negara yang memilih untuk menangguhkan mereka dari Dewan HAM PBB hanyalah bukti lebih lanjut bahwa Rusia perlu segera diskors dari Dewan HAM PBB," tegas Olivia Dalton, juru bicara misi AS untuk PBB, Rabu (6/4), seperti dikutip Reuters.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Majelis PBB telah mengadopsi dua resolusi yang mengecam Rusia dengan masing-masing 141 dan 140 suara mendukung. 

Rusia membantah menyerang warga sipil di Ukraina. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pada Selasa (5/4), selama Bucha berada di bawah kendali Rusia, "tidak ada satu pun warga sipil yang menderita akibat kekerasan apa pun".

Majelis Umum sebelumnya menangguhkan sebuah negara dari Dewan HAM. Pada Maret 2011, dengan suara bulat, PBB menangguhkan Libya karena kekerasan terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan yang setia kepada pemimpin saat itu Muammar Gaddafi.

Editor: S.S. Kurniawan