Teror bom di Surabaya, Jawa Timur, yang kemudian dikabarkan juga menyebar di beberapa kota, masih menjadi perbincangan hangat. Televisi dan radio hampir selalu mengulang dan memperbarui kabar-kabar terbaru. Yang paling meriah justru di jejaring media sosial. Laporan sekilas, bocoran dari aparat, analisis, dan kesaksian, baik kabar resmi maupun tak jelas sumbernya, bercampur aduk menjejali hampir tiap menit. Dari saling berbagi kabar terbaru, berlomba saling mengingatkan agar waspada, gelombang informasi di jejaring media sosial juga membentuk gerakan-gerakan sosial maupun politis. Orang berbondong-bondong menyumbang darahnya ketika ada kabar rumahsakit membutuhkan transfusi untuk para korban. Komentar miring dan skeptis terhadap peristiwa bom menimbulkan gerakan menolak anggota maupun partai yang dianggap berpihak ke teroris. Isu dukungan dan perlawanan terhadap terorisme pelan-pelan membentuk perkubuan. Dalam kondisi saat ini, sebagian orang atau tokoh masyarakat yang mengutuk aksi terorisme mendukung percepatan penyelesaian revisi RUU Anti-Terorisme. Meski sudah dibahas sejak 2016, hingga kini, RUU itu masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Motif terorisme
Teror bom di Surabaya, Jawa Timur, yang kemudian dikabarkan juga menyebar di beberapa kota, masih menjadi perbincangan hangat. Televisi dan radio hampir selalu mengulang dan memperbarui kabar-kabar terbaru. Yang paling meriah justru di jejaring media sosial. Laporan sekilas, bocoran dari aparat, analisis, dan kesaksian, baik kabar resmi maupun tak jelas sumbernya, bercampur aduk menjejali hampir tiap menit. Dari saling berbagi kabar terbaru, berlomba saling mengingatkan agar waspada, gelombang informasi di jejaring media sosial juga membentuk gerakan-gerakan sosial maupun politis. Orang berbondong-bondong menyumbang darahnya ketika ada kabar rumahsakit membutuhkan transfusi untuk para korban. Komentar miring dan skeptis terhadap peristiwa bom menimbulkan gerakan menolak anggota maupun partai yang dianggap berpihak ke teroris. Isu dukungan dan perlawanan terhadap terorisme pelan-pelan membentuk perkubuan. Dalam kondisi saat ini, sebagian orang atau tokoh masyarakat yang mengutuk aksi terorisme mendukung percepatan penyelesaian revisi RUU Anti-Terorisme. Meski sudah dibahas sejak 2016, hingga kini, RUU itu masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).