Motor Marc Marquez Rusak Total Akibat APAR yang Dimiliki Mandalika Tak Memadai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grand Prix Indonesia tahun ini memberikan momen yang mengecewakan bagi juara dunia delapan kali, Marc Marquez.

Dalam balapan yang berlangsung sengit di Sirkuit Mandalika, Marquez terpaksa menghentikan balapannya pada lap ke-12 setelah mesin Ducati GP23 yang ia kendarai meledak.

Mengutip crash.net, insiden ini tidak hanya memupus harapannya untuk meraih gelar juara dunia, tetapi juga mengungkap kekurangan dalam perlengkapan keselamatan di sirkuit tersebut, terutama terkait dengan alat pemadam kebakaran (APAR) yang tidak memadai.

Kronologi Insiden


Marquez memulai balapan dari posisi ke-12 di grid dan berhasil naik ke dalam persaingan enam besar pada paruh pertama balapan. Namun, di lap ke-12, Ducati GP23 yang ia kendarai mengalami masalah mesin yang serius.

Baca Juga: Aki Ajo Ditunjuk Sebagai Manajer Tim Red Bull KTM Mulai Tahun 2025

Saat berada di posisi ketujuh, terdengar suara keras dari motornya diikuti dengan keluarnya asap putih, tanda jelas bahwa mesin mengalami kerusakan fatal.

Marquez dengan sigap menghentikan motornya di pinggir lintasan dan berusaha memadamkan api. Namun, upayanya menjadi lebih sulit karena petugas marshal di sirkuit tidak memiliki APAR yang sesuai untuk menangani situasi tersebut. Akibatnya, motor Ducati GP23 miliknya mengalami kerusakan total.

Kritik Marquez Terhadap APAR yang Tidak Memadai

Dalam wawancaranya setelah balapan, Marquez mengungkapkan kekesalannya terhadap kurangnya perlengkapan keselamatan yang tepat di Sirkuit Mandalika. Ia menegaskan bahwa kegagalan marshal dalam menggunakan APAR yang benar memperparah kerusakan motornya, termasuk komponen vital seperti rem.

“Tapi begitu lihat asap putih, langsung saya cek dan sayangnya juga karena APAR yang ada di sini tidak sesuai, motornya rusak total, semuanya, termasuk rem,” kata Marquez.

Ia menambahkan bahwa kesalahan dalam pemilihan alat pemadam bisa mengakibatkan kerusakan lebih besar pada motor, terutama bagi tim-tim privatir yang harus menanggung biaya tinggi untuk perbaikan.

Baca Juga: Mesin Jebol, Ambisi Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2024 Lenyap

Kritik Marquez ini menyoroti pentingnya perlengkapan keselamatan yang tepat di setiap sirkuit MotoGP, terutama dalam hal penanganan kebakaran. Sebagai tim privatir, Gresini Racing harus menghadapi beban finansial yang tidak kecil akibat insiden ini.

Dampak DNF Terhadap Klasemen dan Harapan Juara Dunia

Akibat kegagalan teknis yang dialami, Marc Marquez tidak dapat menyelesaikan balapan dan harus puas dengan status Did Not Finish (DNF). Hasil ini membuatnya tertinggal 78 poin dari pemenang MotoGP Indonesia, Jorge Martin, yang kini memimpin klasemen.

Dengan hanya beberapa balapan tersisa, peluang Marquez untuk merebut gelar juara dunia di musim ini semakin menipis.

Meski demikian, Marquez tetap menegaskan bahwa target utamanya untuk musim 2024 telah tercapai.

“Saya sudah mengatakan bahwa target saya sudah tercapai. Jadi target saya dari Misano atau Aragon, dalam konferensi pers saya sudah mengatakan apa target berikutnya, yaitu mencoba menemukan konsistensi dalam balapan,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa fokus utamanya ke depan adalah meningkatkan performa di sesi kualifikasi agar bisa konsisten berada di dua baris pertama di grid.

Baca Juga: Pertamina Enduro VR46 Racing Team Tampil Perdana di Balapan Kandang MotoGP Mandalika

Pertarungan Sengit dan Insiden dengan Fabio Di Giannantonio

Selain masalah teknis, balapan Marc Marquez di MotoGP Indonesia juga diwarnai dengan persaingan sengit dengan pembalap VR46 Ducati, Fabio Di Giannantonio. Kedua pembalap bertarung ketat untuk memperebutkan posisi ketujuh sebelum akhirnya Di Giannantonio terjatuh. Menurut Marquez, insiden ini cukup mengganggu ritmenya dalam balapan.

“Kami ada di sana dalam pertarungan yang terjadi di paruh pertama balapan dan dalam pertarungan itu Anda hanya kehilangan waktu,” kata Marquez.

Ia merasa bahwa jika bukan karena pertarungan dengan Di Giannantonio, ia bisa bersaing lebih dekat dengan pembalap Ducati lainnya, Francesco Bagnaia, dan berpeluang untuk naik podium.

Namun, ia juga mengakui bahwa situasi dalam balapan memang tidak selalu dapat diprediksi. "Tapi ini balapan dan dalam balapan memang seperti ini," tambahnya. Setelah Di Giannantonio terjatuh, Marquez kembali menemukan ritmenya dan berhasil mencatat lap terbaiknya sebelum akhirnya mesin Ducati GP23 meledak.

Selanjutnya: Xiaomi Indonesia Luncurkan Redmi 14C dengan Layar Besar dan Desain Keren

Menarik Dibaca: Sabun Pencuci Piring Ekonomi Luncurkan Varian Baru, Padukan Nanas dan Lemon

Editor: Handoyo .