NEW YORK Motorola Inc akan memecah bisnisnya menjadi dua bagian pada kuartal pertama 2011. Satu bagian akan fokus pada bisnis telepon seluler dan perangkat televisi. Bagian kedua akan menekankan bisnis pengembangan jaringan. Motorola mengatakan aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan posisinya di pasar yang berbeda-beda. "Kami percaya, masing-maisng bisnis akan memperoleh posisi terbaik dan berhasil menetapkan strategi untuk mengejar peluang dan bertumbuh," kata Greg Brown, Co-CEO Motorola. Bisnis perangkat seluler Motorola sempat tenggelam di tengah persaingan sengit industri telepon seluler yang akhir-akhir ini gencar menawarkan produk smartphone baru. Setelah peluncuran Razr, Motorola tak mempunyai produk andalan yang mampu menyaingi produk smartphone. Bahkan, Droid yang meluncur akhir tahun lalu, hampir tak terdengar dengungnya. Kondisi yang sama juga dijumpai pada bisnis perangkat televisi yang terpukul oleh krisis global. Sementara, bisnis peralatan jaringan nirkalbel telah menjadi bagian dari bisnis operator seluler. "Sulit untuk bekerja dengan sebuah perusahaan ketika Anda tidak tahu di mana mereka akan menjadi satu tahun dari sekarang. Jadi, langkah ini menghilangkan ketidakpastian," kata Mark McKechnie, analis Broadpoint Gleacher. Dengan divisi yang lebih kecil, operasional Motorola bisa lebih efisien. Motorola membukukan pendapatan dari bisnis ponsel sebesar US$ 7 miliar sepanjang tahun 2009. Dari bisnis nirkabel, pendapatan perusahaan mencapai $ 2 miliar. SEmentara penjualan jaringan berhasil menambah pendapatan sebanyak $ 2 miliar.
Motorola Pisahkan Bisnis Ponsel dan Jaringan
NEW YORK Motorola Inc akan memecah bisnisnya menjadi dua bagian pada kuartal pertama 2011. Satu bagian akan fokus pada bisnis telepon seluler dan perangkat televisi. Bagian kedua akan menekankan bisnis pengembangan jaringan. Motorola mengatakan aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan posisinya di pasar yang berbeda-beda. "Kami percaya, masing-maisng bisnis akan memperoleh posisi terbaik dan berhasil menetapkan strategi untuk mengejar peluang dan bertumbuh," kata Greg Brown, Co-CEO Motorola. Bisnis perangkat seluler Motorola sempat tenggelam di tengah persaingan sengit industri telepon seluler yang akhir-akhir ini gencar menawarkan produk smartphone baru. Setelah peluncuran Razr, Motorola tak mempunyai produk andalan yang mampu menyaingi produk smartphone. Bahkan, Droid yang meluncur akhir tahun lalu, hampir tak terdengar dengungnya. Kondisi yang sama juga dijumpai pada bisnis perangkat televisi yang terpukul oleh krisis global. Sementara, bisnis peralatan jaringan nirkalbel telah menjadi bagian dari bisnis operator seluler. "Sulit untuk bekerja dengan sebuah perusahaan ketika Anda tidak tahu di mana mereka akan menjadi satu tahun dari sekarang. Jadi, langkah ini menghilangkan ketidakpastian," kata Mark McKechnie, analis Broadpoint Gleacher. Dengan divisi yang lebih kecil, operasional Motorola bisa lebih efisien. Motorola membukukan pendapatan dari bisnis ponsel sebesar US$ 7 miliar sepanjang tahun 2009. Dari bisnis nirkabel, pendapatan perusahaan mencapai $ 2 miliar. SEmentara penjualan jaringan berhasil menambah pendapatan sebanyak $ 2 miliar.