KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para jemaah PT First Anugerah Karya Wisata alias First Travel menilai penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dengan para vendor belum cukup menjamin keberangkatan umrah. Hal itu disebutkan salah satu perwakilan dari 850 jamaah First Travel, Tutik Trihastuti. Menurutnya, MoU tersebut tidak menejaskan detail bagaimana perjanjian First Travel dengan delapan vendor tersebut. "Skema kerja sama seperti apa, lalu bagaimana resiko jika salah satu pihak tidak menjalankan MoU tersebut? Ini yang membuat nasib kami masih belum jelas," ungkapnya usai rapat kreditur di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Senin (11/12).
MoU vendor belum jamin nasib jemaah First Travel
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para jemaah PT First Anugerah Karya Wisata alias First Travel menilai penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dengan para vendor belum cukup menjamin keberangkatan umrah. Hal itu disebutkan salah satu perwakilan dari 850 jamaah First Travel, Tutik Trihastuti. Menurutnya, MoU tersebut tidak menejaskan detail bagaimana perjanjian First Travel dengan delapan vendor tersebut. "Skema kerja sama seperti apa, lalu bagaimana resiko jika salah satu pihak tidak menjalankan MoU tersebut? Ini yang membuat nasib kami masih belum jelas," ungkapnya usai rapat kreditur di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Senin (11/12).