Mover yang angkat IHSG sesi I: UNVR, BMRI, & ASII



JAKARTA. Siang ini (1/10), wajah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih sumringah. Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,85% menjadi 4.259,64.

Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor agrikultur naik 1,7%, sektor pertambangan naik 1,7%, dan sektor manufaktur naik 1,1%.

Tiga saham mover yang mengangkat performa index siang ini antara lainL PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 1,64% menjadi Rp 38.625, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,21% menjadi Rp 8.100, dan PT Astra International Indonesia Tbk (ASII) naik 1,44% menjadi Rp 5.300.


Di kawasan regional, indeks acuan Asia tampak melaju kencang. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.26 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 1,5%, melanjutkan rebound kemarin sebesar 2,3%.

Sementara, indeks Topix Jepang naik 2,5%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,7%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,1%. Sedangkan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru tak banyak mencatatkan perubahan hari ini.

Bursa Asia mendaki setelah data indeks manufaktur China menunjukkan adanya stabilisasi pada perekonomian Negeri Panda itu. Kondisi itu yang lantas mengerek permintaan atas aset-aset berisiko.

"Risiko sentimen global bergerak mengambang antara optimisme dan pesimisme di basis harian karena adanya kecemasan pelaku pasar mengevaluasi apakah volatilitas pada akhir Agustus lalu hanya memori buruk atau menjai bukti adanya masalah besar ke depan. Pasar akan terus bergerak zig zag hingga ada sinyal yang jelas," papar Sharon Zollner, senior economist ANZ Bank New Zealand Ltd di Auckland.

Catatan saja, indeks manufaktur China yang resmi, dirilis pagi ini. Berdasarkan data Badan Statistik Nasional China, purchasing managers index (PMI) naik menjadi 49,8 pada September.

Sebagai perbandingan, hasil survei Bloomberg ke sejumlah ekonom memprediksi kenaikan sebesar 49,7, sama dengan Agustus.

Sekadar mengingatkan, angka PMI di bawah level 50 mengindikasikan adanya kontraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie