MPMX akan bikin anak usaha baru di 2017



Jakarta. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% di tahun 2017 atau sama dengan target tahun ini. Hingga akhir tahun 2016, emiten berkode saham MPMX ini mencatat kenaikan pendapatan 10% menjadi Rp 18,30 triliun.

Agen pemasaran kendaraan bermotor ini mematok laba bersih sekitar Rp 342 miliar, naik 20% ketimbang laba bersihnya di tahun 2015 yang senilai Rp 285 miliar. "Tahun depan, target pertumbuhan pendapatan dan laba kami sama dengan tahun ini," kata Rudy Halim, Direktur Utama MPMX, Kamis (20/9).

Meski was-was melihat kondisi fundamental, Rudy yakin laba MPMX bisa tumbuh di 2017. Ia optimistis, penjualan lebih baik karena ada rencana ekspansi. "Kami mau masuk ke lini bisnis baru kuartal pertama atau kedua tahun 2017," kata Rudy, tanpa menyebutkan lini usaha baru tersebut.


Agung Kusumo, Managing Director MPMX, menambahkan, tahun depan MPMX akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp 500 miliar - Rp 700 miliar. Dana dari kas internal itu akan digunakan untuk bisnis rental dan membiayai lini usaha baru.

Terkait merek mobil, Rudy bilang, MPMX akan fokus menjual merek yang telah memompa penjualan selama ini, yakni Nissan dan Datsun. “Kami adalah salah satu dari dua main distributor terbesar mereka (Nissan & Datsun). Akan sangat sayang kalau kami melepas," kata Rudy.

Terkait rencana baru anak usaha MPMX di bisnis otomotif, Rudy belum mau mengungkapkan. Yang jelas, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan Sojitz Corporation menerbitkan obligasi wajib konversi US$ 37 juta.

Hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk perluasan jaringan, potensi akuisisi non-organik di industri otomotif serta pencapaian biaya pendanaan yang lebih murah. "Bidangnya kerjasama tetap di otomotif empat roda. Nanti akan membantu kami dalam ekspansi bisnis roda empat," kata Rudy.

Meski optimistis mencatat kinerja lebih baik, sampai semester pertama 2016, penjualan MPX hanya naik 8,5% menjadi Rp 8,88 triliun. Sementara labanya sampai pertengahan tahun turun 22,8% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 188,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto