JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) belum sepenuhnya menyerap dana hasil penawaran saham perdananya ke publik. Dari total perolehan initial public offering (IPO) sebesar Rp 1,35 triliun, MPMX menyerap 77% dana hasil IPO atau setara Rp 1,03 triliun.Dengan kata lain, dana hasil IPO tersebut tersisa Rp 320 miliar. Berdasarkan rilis resmi perusahaan, Senin (9/6), sebagian besar sisa hasil IPO tersebut, tepatnya Rp 275 miliar akan digunakan untuk membangun pabrik pengemasan minyak pelumas kendaraan bermotor.Sementara sisanya, Rp 45 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis organik dan anorganik MPMRent yang juga merupakan anak usaha MPMX.Rencana pembangunan pabrik ini merupakan kelanjutan atas akuisisi MPMX sepenuhnya terhadap PT Federal Karyatama (FKT) yang dilakukan tahun lalu. Saat itu, MPMX membeli sisa 17% saham FKT yang dimiliki Djajus Adisaputro. Nilai transaksinya kala itu mencapai Rp 300 miliar.Ekspansi ini merupakan rencana anorganik perusahaan. Dengan pembangunan pabrik tersebut diharapkan mampu memperbesar penetrasi pasar produk pelumas, khususnya pelumas kendaraan roda empat.Sehingga, rencana tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan konsolidasi perusahaan. Tahun ini, MPMX membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 20%-22% menjadi Rp 16,6 triliun-Rp 16,9 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MPMX akan kembangkan bisnis pelumas mesin
JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) belum sepenuhnya menyerap dana hasil penawaran saham perdananya ke publik. Dari total perolehan initial public offering (IPO) sebesar Rp 1,35 triliun, MPMX menyerap 77% dana hasil IPO atau setara Rp 1,03 triliun.Dengan kata lain, dana hasil IPO tersebut tersisa Rp 320 miliar. Berdasarkan rilis resmi perusahaan, Senin (9/6), sebagian besar sisa hasil IPO tersebut, tepatnya Rp 275 miliar akan digunakan untuk membangun pabrik pengemasan minyak pelumas kendaraan bermotor.Sementara sisanya, Rp 45 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis organik dan anorganik MPMRent yang juga merupakan anak usaha MPMX.Rencana pembangunan pabrik ini merupakan kelanjutan atas akuisisi MPMX sepenuhnya terhadap PT Federal Karyatama (FKT) yang dilakukan tahun lalu. Saat itu, MPMX membeli sisa 17% saham FKT yang dimiliki Djajus Adisaputro. Nilai transaksinya kala itu mencapai Rp 300 miliar.Ekspansi ini merupakan rencana anorganik perusahaan. Dengan pembangunan pabrik tersebut diharapkan mampu memperbesar penetrasi pasar produk pelumas, khususnya pelumas kendaraan roda empat.Sehingga, rencana tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan konsolidasi perusahaan. Tahun ini, MPMX membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 20%-22% menjadi Rp 16,6 triliun-Rp 16,9 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News