JAKARTA. Perusahaan ritel, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatatkan penjualan kuartal 1-2017 sebesar Rp 3,10 triliun. Penjualan tersebut menurun 3,53% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,21 triliun. Beban pokok penjualan pada kuartal 1-2017 tersebut tercatat sebesar Rp 2,67 triliun. Angka itu lebih rendah 4,26% dibandingkan kuartal 1-2016 yakni sebesar Rp 2,78 triliun. Di sisi lain, laba bruto pada kuartal 1-2017 berhasil naik 1,21% menjadi Rp 433,44 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 428,25 miliar.
Dari sisi bottom line, MPPA masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 176,72 miliar. Rugi bersih ini bahkan lebih besar bila dibandingkan dengan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 102,86 miliar. Kerugian tersebut akibat dari turunnya penjualan dan terdapat kenaikan pada beban umum dan administrasi MPPA dikarenakan penyisihan piutang. Apalagi, pertumbuhan Same Store Sales Growth (SSSG) tercatat masih negatif. Noel Trinder CEO MPPA menyatakan, pihaknya berusaha memutarbalik kecenderungan penurunan SSSG di Hypermart, dengan melakukan pemisahan pada bisnis volume trader dan volume pedagang yang lebih besar. MPPA juga akan memfokuskan diri pada sistem Everyday Low Prices (EDLP) daripada program promosi kalender secara bergantian. "Pada tahun 2016, kami beralih ke model EDLP pada Fresh Food Division (Daging dan Sayur), sehingga menghasilkan SSSG positif sebesar 3,6% meskipun secara keseluruhan SSSG perseroan mengalami penurunan," ujar Noel dalam keterbukaan informasi Selasa (2/5).