MRT Jakarta akan dibangun tengah malam



JAKARTA. Untuk menghindari kemacetan selama proses pembangunan transportasi cepat massal atau MRT Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, pembangunan megaproyek itu akan dilakukan tengah malam.

"Pengerjaan serta loading barang material dilakukan malam hari pukul 23.00 WIB sampai 06.00 WIB," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono dalam acara pengarahan camat di Aula Balai Agung, Balaikota Jakarta, Senin (6/5/2013).

Pristono mengatakan, megaproyek yang menelan dana 125 miliar yen itu tak akan memakan lajur jalan yang ada, sehingga potensi kemacetan bisa dikurangi.


Hanya saja, lanjutnya, pembangunan MRT diperkirakan memakan sedikit lajur jalan. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan TMC (Traffic Manajemen Center). Jadi, nantinya tetap ada empat lajur di jalan yang sedang dibangun, tapi lebarnya lebih sempit," ujarnya.

Proyek pembangunan transportasi massal berbasis rel diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, beserta pemenang tender di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).

Pembangunan MRT dilakukan dalam tiga paket. Dua paket pembangunan dilakukan di Dukuh Atas hingga Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, dan satu paket lain dari Bundaran HI hingga Dukuh Atas.

Pembangunan akan dilakukan oleh kontraktor pemenang tender, yakni Wijaya Karya dan Shimizu, Jaya Konstruksi dan Obayashi, serta Hutama Karya dan Sumitomo Mitsui Construction Company.

Pada tahap pertama pembangunan MRT, yakni dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI, jalur MRT akan dibangun sepanjang 15,7 kilometer. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen atau sekitar Rp 12,5 triliun. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri