MRT Jakarta andalkan pendapatan dari sektor non tarif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta bakal mengandalkan pendapatan dari non tarif. Pendapatan non tarif bakal berasal dari pembukaan sewa tempat di stasiun MRT.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, saat ini sudah ada 15 perusahaan ritel yang siap untuk mengisi slot yang disediakan MRT Jakarta di setiap stasiunnya.

“Masih bisa tambah, masih memungkinkan banyak slot nanti ditambah bertahap,” katanya pada Kamis (28/2).

Beberapa sumber pendapatan MRT Jakarta non tarif di antaranya berasal dari industri makanan dan minuman, iklan, dan fashion. “Yang terbesar adalah makanan minuman,” tambah William.

Sementara ini, MRT Jakarta tidak akan bisa mengandalkan pendapatan dari tiket karena masih disubsidi pemerintah. Menurutnya tarif keekonomian idealnya adalah rata-rata Rp 25 ribu per penumpang.

Sementara ini, tarif MRT yang diusulkan versi pemerintah di bawah Rp 10 ribu. Namun belum ada keterangan resmi terkait tarif tersebut karena masih dalam pembahasan di DPRD DKI Jakarta. Adapun total kapasitas penumpang per harinya sebesar 28.800 penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli