MRT Jakarta anggarkan Rp 4 trilliun di 2017



JAKARTA. PT MRT Jakarta menganggarkan alokasi dana konstruksi sebesar Rp 4 triliun di tahun 2017. Alokasi anggaran tersebut lebih besar daripada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2,6 triliun.

William Sabandar, Presiden Direktur PT MRT Jakarta menyebut, anggaran tersebut untuk program akselerasi penggarapan proyek MRT.

"Kami meminta kontraktor untuk menambah jumlah pekerja, jumlah alat dan peningkatan kecepatan kerja untuk mempercepat proses pekerjaan di seluruh stasiun layang dari Lebak Bulus hingga Sisimanganraja," kata William, Rabu (14/12).


PT MRT Jakarta menargetkan bisa melakukan akselerasi atawa percepatan pekerjaan instalasi rel dan Listrik Aliran Atas dari paket CP 107 (Trackwork and Railway Station). Sehingga pada akhir tahun 2017, progres konstruksi sudah mencapai angka 86%.

Rencananya, MRT akan mulai beroperasi pada Maret 2019. Sebelum resmi beroperasi secara komersial, PT MRT Jakarta harus memastikan tak ada proses pembangunan konstruksi setelah pertengahan tahun 2018. Sebab, di sisa waktu tersebut, MRT harus mempersiapkan kesiapan operasionalnya.

"Sebelum operasi resmi tentu ada proses belajar mengoperasikan MRT, harus melakukan integration test track dan keretanya sudah ada dan dipakai melintas tanpa penumpang untuk latihan tes safety dan ketepatan waktunya," tandas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini