MRT Jakarta gunakan sistem otomatis



JAKARTA. PT MRT Jakarta telah menyelesaikan proses tender untuk pengadaan kereta (rolling stock). Adalah Sumitomo Corporation yang terpilih sebagai penyedia kereta untuk layanan mass rapid transit (MRT) yang diperkirakan akan mulai beroperasi di Jakarta mulai 2017.

Penandatanganan kontrak pengadaan kereta antara PT MRT Jakarta dan Sumitomo dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, dan Direktur Representative Sumitomo Corporation, Naoki Hidaka, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/3).

Acara ini disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Saat penyampaian laporannya, Sumitomo mengatakan bahwa kereta yang akan digunakan pada layanan MRT akan menggunakan sistem automatic train operation (ATO).


Dengan sistem ini, seorang masinis hanya bertugas menekan tombol buka tutup pintu, dan menekan tombol start saat akan menjalankan kereta. "Ini merupakan teknologi terbaru yang ada di dunia. Kita ketahui Jepang memang salah satu (negara) yang terdepan dalam teknologi," kata Dono.

Besaran nilai kontrak untuk paket pengadaan kereta adalah sebesar 10,9 miliar yen, atau setara Rp 145 miliar. Nantinya Sumitomo mendatangkan 16 rangkaian kereta dari Jepang. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam kereta. Spesifikasi kereta menggunakan standar Strasya (Standart Urban Railway System for Asia).

"Dalam sekali perjalanan, satu rangkaian kereta dapat mengangkut 1.950 penumpang. Dalam seharinya ditargetkan dapat mengangkut 173.000 penumpang," papar Dono.

Secara umum, kereta yang akan digunakan pada layanan MRT tidak akan berbeda dari kereta yang digunakan pada layanan KRL Commuter Line. Seperti halnya KRL, kereta pada layanan MRT juga beroperasi menggunakan tenaga dari listrik aliran atas. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie