MRT Jakarta Optimistis Jumlah Penumpang Bisa Melampaui Periode Sebelum Pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta (Perseroda) menyatakan jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) terus mengalami peningkatan seiring berakhirnya pandemi Covid-19.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi menyampaikan, sejak pertama kali beroperasi pada 24 Maret 2019 sampai 31 Juli 2022 MRT Jakarta sanggup mengangkut 79.336.362 penumpang.

MRT yang memiliki rute Lebak Bulus-Bundaran HI telah menjadi transportasi umum andalan bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam bermobilitas sehari-hari. Pada 2019 lalu, jumlah rata-rata penumpang MRT Jakarta mencapai 86.270 penumpang per hari.


Baca Juga: MRT Jakarta Terus Genjot Pendapatan Non Tiket pada 2023

Kala itu, Pihak MRT Jakarta sempat menargetkan jumlah rata-rata penumpang hingga 100.000 penumpang per hari untuk tahun 2020.

Ini didukung oleh kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menyediakan kantong parkir dekat stasiun MRT, ganjil-genap, hingga 3 in 1 yang secara langsung dan tidak langsung mendorong masyarakat untuk mau naik MRT.

“Tapi rencana tinggal rencana, karena ternyata tahun 2020 seluruh dunia dilanda pandemi,” ujar Effendi dalam diskusi media, Selasa (15/8).

Ia mengaku, pernah suatu hari pada 2020 lalu jumlah penumpang MRT hanya mencapai 2.000 orang dalam sehari. Hal ini tak lepas dari kebijakan pembatasan kegiatan di luar ruangan akibat pandemi.

Tak ayal, sepanjang 2020 lalu jumlah rata-rata penumpang MRT Jakarta hanya 27.122 penumpang per hari. Jumlah ini kembali turun pada 2021 menjadi 16.659 penumpang per hari seiring adanya varian Delta Covid-19 yang menghantam Indonesia.

Jumlah rata-rata penumpang MRT baru pulih lagi pada 2022 yakni menjadi 54.181 penumpang per hari. Adapun selama tahun 2023 berjalan, jumlah rata-rata penumpang MRT tercatat sebanyak 85.279 penumpang per hari.

Baca Juga: Kualitas Udara Jabotabek Buruk, Ini Rencana Pemerintah Mulai WFH hingga 4 in 1

“Tahun 2023, jumlah penumpang terbanyak MRT dalam sehari mencapai 95.500 penumpang, atau melampaui jumlah penumpang terbanyak pada 2019 atau sebelum pandemi yakni 95.060 penumpang,” ungkap Effendi.

Maka dari itu, ia yakin MRT Jakarta bisa mengangkut rata-rata penumpang yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 lalu.

Lantas, salah satu strategi MRT Jakarta untuk meningkatkan jumlah penumpang adalah melibatkan komunitas dari berbagai segmen.

Dengan begitu, MRT Jakarta bisa terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memanfaatkan transportasi umum untuk mobilitas sehari-hari.

Selain itu, MRT Jakarta juga memaksimalkan kawasan transit oriented development (TOD) yang dikembangkannya.

Kawasan TOD MRT Jakarta didesain untuk memudahkan masyarakat melakukan kegiatan di area publik yang tentu saja terkoneksi dengan berbagai moda transportasi umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto