MRT Jakarta: Sekitar 13% Penumpang Gunakan Dompet Digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembayaran tiket MRT Jakarta sudah tidak bisa melalui aplikasi dompet digital atau e-wallet lagi per 1 Juli 2023. 

Terkait hal tersebut, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan persentase total pengguna dompet digital, yakni GoPay, Ovo, Dana, LinkAja, yang menggunakan transportasi MRT Jakarta sekitar 13% dari keseluruhan penumpang harian.

"Total ada 13% pengguna. Mayoritas penumpang menggunakan kartu uang elektronik bank," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Senin (3/7). 


Ahmad membeberkan pengguna tak lagi dapat menggunakan dompet digital sebagai pembayaran karena periode kontrak kerja sama dengan para mitra e-wallet tersebut berakhir. Dia mengatakan belum ada kesepakatan atau keinginan dari para mitra tersebut untuk memperpanjang kerja sama kembali. 

Baca Juga: Ini Beberapa Kartu yang Bisa Digunakan untuk Naik MRT

Ahmad mengatakan MRT Jakarta tetap membuka opsi kelanjutan kerja sama sesuai dengan ketentuan yang telah berjalan pada kontrak kerja sama sebelumnya. Dia menjelaskan MRT Jakarta tetap menghormati keputusan dan pertimbangan dari para mitra e-wallet terkait kerja sama.

"MRT Jakarta tetap berupaya mencari solusi terbaik dengan para mitra e-wallet dengan tetap menyediakan beberapa pilihan sistem pembayaran yang dapat digunakan oleh masyarakat," katanya.

Adapun pembayaran bisa tetap dilakukan melalui Kartu Jelajah Berganda atau multitrip, kartu single trip yang dapat dibeli di seluruh stasiun MRT Jakarta, dan JakLingko.

Selain itu, pengguna juga masih bisa menggunakan kartu uang elektronik keluaran bank, seperti Brizzi, Flazz, E-money, TapCash, dan Jakcard. MRT Jakarta juga membuka opsi pembayaran melalui QR Code melalui aplikasi MRT-J, seperti AstraPay, i.Saku, dan Blu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi