MRT Jakarta siapkan mitigasi bencana hadapi cuaca ekstrem di setiap stasiun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan inspeksi kesiapan stasiun bawah tanah untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi memastikan kesiapan baik infrastruktur maupun personel di setiap stasiun dalam menghadapi dampak dari cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Inspeksi dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Senayan.

“Kegiatan siang ini sebenarnya untuk memastikan kesiapan MRT Jakarta, terutama stasiun, dalam menghadapi cuaca esktrem. Seperti tadi kita sudah lihat uji bersama, pompa air yang ada di dalam stasiun bekerja dengan baik,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (22/2). 


Selain itu, MRT Jakarta juga telah membuat beberapa saluran water trap atau drainase untuk mengalirkan limpasan air dari gedung atau jalan raya ke drainase kota. Hal itu juga telah di lakukan sejak Januari 2020 dengan menggunakan pompa air khusus jenis submersible pump yang di pasang pada area entrance khususnya di Stasiun Setiabudi Astra dan Istora Mandiri. 

Baca Juga: Diperpanjang mulai besok, ini aturan penerapan PPKM mikro

“Pompa ini akan mengalirkan air genangan di sekitar entrance ke drainase kota. Lebih jauh lagi, di area pedestrian Stasiun Setiabudi Astra dengan potensi genangan, telah disiapkan tujuh titik sumur resapan,” tambahnya. 

Effendy bilang, pembangunan MRT Jakarta telah memasukkan mitigasi bencana seperti banjir sejak dalam tahap perencanaan. Tak hanya itu, MRT Jakarta turut menggunakan data analisis banjir dan laporan hidrologi hingga 200 tahun ke belakang saat melakukan desain. 

Selain itu, posisi pintu masuk stasiun bawah tanah berada di ketinggian sampai dengan 1,5 meter dari permukaan tanah berdasarkan data banjir di Jakarta. Ia menambahkan, setiap stasiun bawah tanah telah dilengkapi dengan pompa air dan di setiap pintu masuknya telah dipasang flood barrier. Sejumlah sensor level air juga ditempatkan di Kali Krukut dan terhubungkan dengan Pusat Kendali Operasi (OCC).

Selain kesiapan peralatan dan infrastruktur, setiap personel MRT Jakarta terkait seperti di stasiun telah mendapatkan pelatihan dan melaksanakan simulasi rutin terkait evakuasi bencana, termasuk banjir, terutama saat kejadian bencana terjadi pada jam operasional MRT Jakarta.

Selanjutnya: Omzet usaha makin anjlok, pengusaha minta ada antisipasi banjir Jakarta sejak dini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .