MRT Jakarta ujicoba, masyarakat eksis melalui media sosial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT MRT Jakarta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati fasilitas transportasi publik tersebut secara cuma-cuma dengan menjajal trayek Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia (HI) pergi pulang (PP) itu. Masyarakat hanya perlu mendaftarkan diri melalui laman www.ayocobamrtj.com untuk keperluan itu. Pendaftaran telah dibuka mulai Selasa (5/3) pada pukul 10.00 WIB hingga 23 Maret 2019. Uji coba publik akan berlangsung pada 12-24 Maret 2019.

Mengutip laman resmi, masyarakat harus memasukkan secara jelas identitasnya dengan mencantumkan nomor ponsel dan e-mail saat melakukan registrasi pada laman www.ayocobamrtj.com. Kemudian, menunggu proses verifikasi untuk bisa melangkah ke proses selanjutnya. Animo masyarakat lumayan tinggi menjajal transportasi baru ini. Mengutip siaran pers yang dikeluarkan MRT Jakarta pada 8 Maret 2019, hingga pukul 19.00 WIB sebanyak 166.523 orang telah melakukan pendaftaran. Artinya, total kuota publik tersisa sebanyak 119.077 orang dari 285.600 orang. Stasiun MRT Bundaran HI masih menjadi pilihan terbanyak untuk stasiun keberangkatan dengan jumlah 41.826 orang pendaftar.

Twitter MRT Jakarta bercicit, banyak juga penumpang yang tidak lupa mengabadikan momentum di stasiun dan di dalam kereta MRT Jakarta. salah satunya Bambang Dwi. "Live streaming coba dua kali lancar. Pos ke Instagram Story, upload video di facebook, so far cepat," kata Bambang, yang menggunakan operator Telkomsel, kepada KONTAN, Jumat (15/3). Ketika kereta di bawah tanah, ia mencoba akses media sosial dan lancar. 


Secara terpisah, Direktur Jaringan Telkomsel Bob Apriawan menyatakan sejauh ini memang hanya Telkomsel yang sudah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta. "Total ada 74 sector dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G. Untuk 4G kita pakai carrier aggregation  LTE FDD 1800 dan LTE TDD 2300 dikombinasikan," jelasnya. Di Jakarta, Telkomsel memiliki 7,8 juta pelanggan. Ke depan, di masa serba eksis seperti sekarang, jaringan telekomunikasi yang mumpuni adalah mutlak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian