MRT Singapura tabrakan, 25 orang terluka



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Rabu (15/11), sistem kereta api cepat-massal Singapura atau biasa dikenal dengan mass-rapid rail system mengalami tabrakan kedua sejak jaringan ini dioperasikan sejak 1987. Melansir South China Morning Post, sebuah kereta yang dioperasikan oleh SMRT Corp menabrak stasiun.

Berdasarkan pernyataan SMRT dan Otoritas Transportasi Darat Singapura, pada kejadian tersebut, dua pegawai SMRT dan 23 penumpang mengalami luka ringan. Meski demikian, ada dua orang yang harus dilarikan ke rumah sakit.

Belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan yang terjadi di kawasan stasiun Joo Koon di bagian wilayah barat Singapura ini. Namun kejadian ini tengah diinvestogasi otoritas setempat.


Disinyalir, kesalahan tidak hanya disebabkan oleh pihak MRT Singapura.

Berdasarkan laporan Channel NewsAsia, kesalahan sinyal menyebabkan penundaan di Circle Line, sehingga membuat kereta mengantre dan banyak warga yang tidak terangkut.

Sistem transit massal Singapura memang telah mengalami sejumlah masalah saat populasi negara tersebut melesat melampaui 5,6 juta orang dari sebelumnya di bawah 4 juta orang dalam waktu kurang dari dua dekade. Kondisi ini menyebabkan banyak kerusakan dalam sistem MRT, terutama dalam periode enam tahun terakhir.

SMRT baru-baru ini terganggu oleh insiden banjir terowongan yang terjadi pada Oktober. Menurut media setempat, enam anggota dan tujuh staf manajerial Kelompok Pemeliharaan Bangunan dan Pemeliharaan SMRT ditemukan bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem pompa, yang terkait dengan kejadian tersebut.

Sementara itu, tabrakan kereta pertama terjadi pada 5 Agustus 1993, saat sebuah kereta timur berhenti lebih lama dari yang dijadwalkan di sebuah stasiun karena kesalahan teknis dan kemudian ditabrak kereta lain.

Kejadian tersebut menyebabkan 156 orang terluka karena kecelakaan kereta yang terdiri dari enam gerbong tersebut terjadi pada jam sibuk.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie