MSKY mengincar 600.000 pelanggan baru



JAKARTA. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) punya sejumlah strategi untuk menggenjot bisnis televisi berbayar (Pay TV) demi mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri ini. Setidaknya ada empat strategi yang sedang MSKY garap.Strategi pertama, kata Presiden Direktur MSKY, Rudy Tanoesoedibjo, perusahaannya akan menambah jumlah pelanggan tahun ini hingga menjadi 2,4 juta pelanggan. Per Maret 2013, jumlah pelanggan MSKY tercatat sebanyak 1,8 juta, dengan pertumbuhan per bulan di kisaran 40.000-50.000 pelanggan. "Potensi pasar masih sangat luas, dan kami akan terus bertumbuh," jelas Rudy kepada KONTAN beberapa waktu lalu.Berdasarkan survei Media Partners Asia, total pangsa pasar MSKY saat ini mencapai 71% dari total jumlah pelanggan TV berbayar. Di Indonesia, total jumlah pelanggan TV berbayar mencapai 2,5 juta.Dari total pelanggan TV   berbayar MSKY, 50%-nya berasal dari Indovision. Sedangkan Top TV dan Okevision masing-masing menyumbang 30% dan 20% pelanggan.Strategi kedua adalah menekan jumlah pelanggan yang keluar atau churn rate, dari sebelumnya 1,2% menjadi 1%. Hal tersebut penting mengingat pemain TV berlangganan kian menjamur dan membangkitkan aroma persaingan yang semakin ketat.Ketiga, MSKY akan mendongkrak average revenue per user (ARPU) atau pendapatan rata-rata per pelanggan yang saat ini senilai Rp 123.203. Caranya adalah mendorong konsumen berlangganan paket yang lebih mahal. "Jadi misalnya yang tadinya berlangganan Okevision, kami dorong supaya mau berlangganan Indovison. Dengan begitu, ARPU akan naik," ungkap Rudy.Strategi keempat adalah MSKY terus berinovasi dengan menghadirkan program baru. Rudy membocorkan, tahun ini MSKY ingin menyodorkan dua program anyar. Salah satunya Indovision Everywhere yang akan diperkenalkan ke konsumen tahun ini juga. Program ini memudahkan pelanggannya agar tetap bisa menikmati siaran Indovision lewat ponsel pintar.Ponsel pintar ini akan terhubung ke mesin decoder yang ada di rumah si pelanggan lewat jaringan satelit. Program ini kerjasama dengan sebuah perusahaan asing.Program baru lain adalah layanan movie on demand. Yakni, pelanggan bisa menonton film sesuai dengan selera yang dia pesan.Handhi S. Kentjono, Wakil Presiden Direktur MSKY, mengatakan, tahun ini MSKY menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Dana itu akan dialokasikan guna consumer performance equipment (CPE). CPE merupakan rangkaian peralatan untuk pemasangan televisi berlangganan seperti box dan decoder.Ekspansi MSKY juga dilakukan dengan menambah beberapa kantor cabang, agar memudahkan MSKY menyasar pelanggan di seluruh wilayah Indonesia. Kemarin, harga saham MSKY turun 1,12% menjadi Rp 2.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie