JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Namun, perusahaan berkode dagang
MTDL ini membagikan dividennya dalam bentuk saham. Perusahaan membagikan dividen maksimal sebesar Rp 49,1 miliar dari laba bersih yang diperoleh di tahun 2016. Nantinya, dividen saham ini akan dibagikan dengan rasio 30:1 yang berarti setiap 30 saham lama akan memperoleh 1 saham baru. "Kami akan terbitkan 79,2 juta lembar saham baru sebagai dividen," kata Randy Kartadinata, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan MTDL dalam acara paparan publik di Jakarta, Kamis (8/6).
Menurut Randy, keputusan ini diambil karena perusahaan berencana membangun sarana logistik berupa gudang untuk meningkatkan kompetensi anak usaha mereka, PT Synnex Metrodata Indonesia yang bergerak di bidang distribusi berbagai merek dan produk komputer, ponsel, dan perangkat keras lainnya. "Pembangunan gudang diperlukan untuk kelancaran bisnis distribusi kami. Rencananya kami akan membangun fasilitas gudang di wilayah Cikarang sebesar 22.000 meter persegi untuk mempermudah unit bisnis ini," kata Randy. Pasalnya, tahun lalu bisnis distribusi telah memberikan kontribusi sebesar 77,76% dari total penjualan di tahun 2016. Pembangunan gudang tersebut diperkirakan Randy membutuhkan dana sebesar Rp 133,5 miliar dibutuhkan untuk membangun fasilitas gudang tersebut. Untuk itu, perusahaan pun menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 363,5 miliar di tahun 2017. Sementara itu, sebanyak Rp 200 miliar akan digunakan perusahaan untuk membeli hardware yang akan disewakan ke pelanggan mereka, seperti ke perusahaan tambang dan migas. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan kantor dan kebutuhan TI internal perusahaan.
MTDL berhasil mencatat peningkatan pertumbuhan penjualan sebesar 0,9% di 2016 menjadi Rp 10 triliun. Sedangkan laba mereka tahun lalu turun 2,63% menjadi Rp 220,7 miliar. Jumlah penjualan perusahaan di kuartal I-2017 pun mengalami penurunan sebanyak 4,9% menjadi Rp 2,16 triliun. Di sisi lain, perusahaan mampu mencetak laba sebesar Rp 71,4 miliar atau tumbuh 25% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski penjualan menurun namun Randy optimistis perusahaan bisa mencapai target pertumbuhan penjualannya sebesar 10,2% menjadi Rp 11,1 triliun dibanding tahun lalu. "Pertumbuhan laba pun kami targetkan sebesar 8,8% tahun ini menjadi Rp 240,25 miliar," papar Randy. Riska Rahman Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia