KONTAN.CO.ID - Emiten teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digital khususnya di bidang solusi, konsultasi digital serta distribusi digital yang merupakan emiten sektor TIK terbesar di Indonesia dari sisi penjualan dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp650,8 miliar, meningkat 12,1% dari laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp580,5 miliar. Perolehan laba bersih tersebut berkat pendapatan Perseroan yang mencapai Rp22,1 triliun, yang merupakan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan. Pendapatan tahun 2023 ini naik 5,2% dari pendapatan tahun 2022 yang sebesar Rp 20,9 triliun, didorong oleh prosestransformasi digital yang sedang gencar dilakukan perusahaanperusahaan di Indonesia. “Perolehan keuntungan yang memuaskan ini menunjukkan bahwa, MTDL selalu sigap menangkap peluang bisnis yang ada. Dimana pada tahun 2023, banyak peluang bisnis yang datang dari proses transformasi digital yang sedang dilakukan banyak korporasi di Tanah Air,” kata Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja.
Dari seluruh pendapatan Perseroan tersebut, unit bisnis distribusi masih menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang pendapatan sebesar Rp 16,5 triliun, naik 0,6% YoY. Adapun pendapatan dari unit bisnis solusi dan konsultasi tercatat sebesar Rp 6,2 triliun, meningkat 21,8%YoY. Rincian peningkatan pendapatan pada unit bisnis distribusi terutama disumbang oleh segmen Komersial, yang tumbuh sebesar 13,8% YoY. Segmen ini berkontribusi sebesar 38.9% terhadap total pendapatan distribusi, sesuai dengan tren transformasi digital yang semakin marak di kalangan pelaku bisnis. Sementara itu, segmen Consumer terkoreksi dari tahun sebelumnya sebesar 7%, relative lebih kecil dibandingkan dengan penurunan permintaan pasar Consumer TIK yang mencapai belasan persen di tahun 2023 ini. Unit bisnis distribusi yang dikelola Perseroan terlihat akan semakin cerah, seiring keberhasilan anak perusahaan PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) mendapatkan kepercayaan sebagai distributor resmi IBM. Dengan diraihnya kepercayaan tersebut, Perseroan siap untuk mengembangkan AI (artificial intelligent) generatif untuk bisnis dengan menawarkan produk perangkat lunak dan perangkat keras IBM yang komprehensif, termasuk produk advanced server, storage, dan software yang termutakhir untuk memenuhi kebutuhan konsumen bagi sektor pasar komersial di Indonesia. Peningkatan pendapatan unit bisnissolusi dan konsultasi terutama didukung oleh penjualan kepada sektor keuangan, telekomunikasi, serta minyak dan gas bumi (segmen Enterprise) yang bertumbuh sebesar 29,7% YoY. Selain itu, peningkatan pendapatan juga diperoleh berkat inisiatif Perseroan untuk menyediakan solusi TIK yang inovatif dan relevan dengan perkembangan transformasi teknologi saat ini. Trend teknologi yang marak di pasar Solusi TIK terutama berasal dari Cloud Hyperscaler, Digital Business Platform, Business Application, Cybersecurity, Software Subscription dan SaaS, dan uniknya pendapatan yang diterima cenderung bersifat recurring. Sampai dengan 2023 kemarin, unit bisnis solusi dan konsultasi membukukan kontribusi pendapatan recurring sebesar 38,7%. Terkait prospektifnya unit bisnis solusi dan konsultasi tersebut, MTDL telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan FPT Information System (FPT IS), sebuah perusahaan terkemuka dalam digital transformation di Vietnam. Bersama FPT, MTDL hendak bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan bersinergi dalam Perusahaan solusi transformasi digital kelas dunia, yang didukung oleh solusi Cloud, Data, dan Artificial Intelligence, guna menangkap peluang digital Indonesia yang terus berkembang. Kedua perusahaan akan bersama-sama fokus mempromosikan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) guna meningkatkan produktivitas dan mempercepat kemajuan menuju pencapaian tujuan ‘Visi Indonesia 2045’. Sementara itu, melalui anak usaha PT Mitra Integrasi Informatika (MII), MTDL juga baru saja menjalin kemitraan melalui inisiatif strategis dengan Microsoft, sebagai bentuk komitmen berkelanjutan untuk menyajikan rangkaian layanan terkini dan mendorong adopsi AI bagi pelanggan diseluruh Indonesia. Melalui kemitraan tersebut, MII menyediakan layanan Azure OpenAI yang komprehensif, konsultasi dan implementasi ahli, solusi AI yang disesuaikan, serta kepatuhan dan keamanan yang kokoh. “Karena TIK akan terus dibutuhkan, kami percaya pertumbuhan kinerja MTDL ini akan berkelanjutan. Kami melihat di tahun 2024 ini akan semakin banyak perusahaan membutuhkan jasa Metrodata Group dalam melakukan transformasi digital menuju Industri 4.0. Oleh karenanya kami optimis akan dapat mencapai target total pendapatan Rp25 triliun tahun ini,” tutup Susanto Djaja. Tentang PT Metrodata Electronics Tbk: PT Metrodata Electronics Tbk (“Perseroan”) perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 (IDX: MTDL) merupakan penyediaan jasa solusi dan konsultasi, serta distribusi produk dan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Digital terkemuka di Indonesia yang bermitra dengan perusahaan-perusahaan TIK kelas dunia.
Perseroan pada saat ini memiliki bisnis utama, yaitu Bisnis Distribusi Digital (Providing World-Class ICT Hardware and Software) yang menangani bidang usaha distribusi kepada dealer dan perusahaan solusi TIK termasuk menjalankan bisnis e-commerce. Jaringan distribusinya ada di lebih dari 330 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 6.000 chanel partner dan lebih dari 100 brand produk dan jasa TI kelas dunia. Bisnis Utama lainnya yaitu Solusi & Konsultasi Digital (Digital Solution Provider to Help Companies Achieving Digital Transformation), yang menyediakan solusi lengkap TIK berdasarkan 8 Pilar Solusi Digital Metrodata, yang terdiri dari Cloud Services, Data & AI, Hybrid IT Infrastructure, Cybersecurity, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services untuk mendukung transformasi bisnis digital.
Baca Juga: MTDL Optimis Kinerja Pendapatan 2024 Meningkat Seiring Tingginya Transformasi Digital Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti