JAKARTA. Sebagai diversifikasi pendanaan, perusahaan pembiayaan dalam negeri kerap mengincar perolehan pendanaan dari bank luar negeri atau offshore. Salah satu yang mendapatkan suntikan sindikasi kredit offshore baru-baru ini adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi menyebut, pihaknya memang benar telah memperoleh pinjaman offshore sebesar US$ 200 juta. Namun sejauh ini anak usaha Bank Mandiri ini masih sedang memfinalisasi pinjaman tersebut. Dana ini nantinya untuk memanfaatkan penyaluran pinjaman Mandiri Tunas Finance tahun ini. Hingga akhir tahun perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp 20 triliun. “Kita lagi proses finalisasi, nantinya yang offshore kita akan tarik bertahap,” jelas dia ke KONTAN, Selasa (11/7). Arya menambahkan, saat ini sumber pendanaan Mandiri Tunas Finance masih besar dari join financing dengan induk usaha yakni Bank Mandiri sebesar 60% sementara sisanya didapatkan dari pinjaman perbankan dan obligasi. “Jika kita exercise penuh pinjaman sindikasi offshorenya, nanti komposisinya bisa mencapai 40% dari total pinjaman perbankan,” imbuh Arya. Adapun pinjaman sindikasi tersebut didapatkan oleh Mandiri Tunas Finance dari berbagai Negara yakni Singapura, Taiwan dan Jepang. Sementara, Arya bilang bahwa alasan memburu utang di luar negeri lantaran demi mendapatkan cost of fund (CoF) yang lebih baik. “Sementara ini kita belum akan tambah pinjaman offshore lagi, ” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MTF dapat sindikasi pinjaman kredit US$ 200 juta
JAKARTA. Sebagai diversifikasi pendanaan, perusahaan pembiayaan dalam negeri kerap mengincar perolehan pendanaan dari bank luar negeri atau offshore. Salah satu yang mendapatkan suntikan sindikasi kredit offshore baru-baru ini adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi menyebut, pihaknya memang benar telah memperoleh pinjaman offshore sebesar US$ 200 juta. Namun sejauh ini anak usaha Bank Mandiri ini masih sedang memfinalisasi pinjaman tersebut. Dana ini nantinya untuk memanfaatkan penyaluran pinjaman Mandiri Tunas Finance tahun ini. Hingga akhir tahun perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp 20 triliun. “Kita lagi proses finalisasi, nantinya yang offshore kita akan tarik bertahap,” jelas dia ke KONTAN, Selasa (11/7). Arya menambahkan, saat ini sumber pendanaan Mandiri Tunas Finance masih besar dari join financing dengan induk usaha yakni Bank Mandiri sebesar 60% sementara sisanya didapatkan dari pinjaman perbankan dan obligasi. “Jika kita exercise penuh pinjaman sindikasi offshorenya, nanti komposisinya bisa mencapai 40% dari total pinjaman perbankan,” imbuh Arya. Adapun pinjaman sindikasi tersebut didapatkan oleh Mandiri Tunas Finance dari berbagai Negara yakni Singapura, Taiwan dan Jepang. Sementara, Arya bilang bahwa alasan memburu utang di luar negeri lantaran demi mendapatkan cost of fund (CoF) yang lebih baik. “Sementara ini kita belum akan tambah pinjaman offshore lagi, ” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News