MTF lirik pembiayaan untuk pendidikan tinggi



JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance berencana merilis produk pembiayaan untuk pendidikan tinggi. Perluasan usaha ini sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK 29/POJK.05/2014. 

"Saat ini, masih dipelajari seperti apa model bisnisnya," ujar Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama MTF, belum lama ini.

Menurut dia, pembiayaan untuk pendidikan tinggi tidak sekadar bisnis semata. Melainkan juga, memiliki nilai sosial karena ikut membantu mencerdaskan anak bangsa. Alasan inilah yang menarik perseroan untuk ikut mencicipi pembiayaan untuk pendidikan tinggi.


Adapun, Ignatius membeberkan, lini usaha pembiayaan pendidikan tinggi akan menyasar segmen mahasiswa/i untuk jenjang studi Strata 1 dan Strata 2. Tetapi, bukan tanpa agunan. Pihaknya akan mensyaratkan jaminan berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil.

"Kami harapkan, kami bisa mulai tahun ini juga. Kami akan mulai di Pulau Jawa terlebih dahulu untuk tahap awal. Ini sekaligus sebagai proyek percontohan untuk melihat animo masyarakat," terang dia.

MTF sendiri mengklaim, mengincar kerja sama dengan 5 - 6 universitas atau perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Di tahun pertamanya, kemungkinan perseroan akan menggandeng dua universitas atau perguruan tinggi.

"Jadi, nanti kami menerima agunan seperti BPKB mobil. Kami bayarkan uang kuliah sang anak, orang tua atau anak itu yang akan mengangsur kepada MTF. Ini skema awal. Tetapi, kami akan meminta persetujuan OJK juga," ujarnya.

Tahun ini, MTF menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 20 triliun atau tumbuh 35% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu yang berkisar Rp 14,77 triliun. Lini pembiayaan mobil baru masih akan mendominasi bisnis perseroan, disusul mobil bekas dan sepeda motor.

Untuk menopang target tersebut, perseroan bukan cuma merilis produk pembiayaan baru, tetapi juga akan lebih serius merangkul captive market dari induk usaha, yakni Bank Mandiri. Selama ini, baru 10% dari total nasabah aktif yang sebanyak 260.000 merupakan nasabah Bank Mandiri. 

"Ke depan, kami ingin meraih 20% dari total nasabah kami berasal dari nasabah Bank Mandiri. Selama ini, berdasarkan catatan kami, 11.000 - 13.000 nasabah baru setiap bulannya. Nah, kami ingin 20% di antaranya adalah nasabah Bank Mandiri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan