KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Moda Darat Djoko Setijowarno mengatakan, banyaknya aplikasi mudik yang tersedia, bisa membantu para pemudik untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi lalu lintas yang akan dilalui. Untuk itu Djoko berharap, agar pemudik memanfaatkan aplikasi tersebut supaya tidak terjebak kemacetan. “Melalui aplikasi seperti itu, jika macet misalnya, pemudik bisa memilih jalur lain. Seperti non tol di Pantura atau Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS),” kata Djoko melalui keterangan, Jumat (8/6).
Berbagai aplikasi mudik, saat ini memang tersedia di smartphone, baik Android maupun iOS. Aplikasi tersebut dikeluarkan penyedia layanan umum, seperti pengelola tol Jasa Marga, perusahaan otomotif seperti Honda dan Toyota, dan bahkan BPJS Kesehatan. Jasa Marga misalnya, menyediakan aplikasi JMCAre. Aplikasi tersebut menyediakan fitur Push Notification, Informasi, dan Smart Assistance, yang memberikan alternatif tercepat rute yang akan dipilih. Itulah sebabnya Djoko optismitis, bahwa kelancaran mudik tahun ini bisa dijaga. Artinya, meski kondisi mudik kali ini tidak berbeda jauh dibandingkan tahun sebelumnya, namun pemudik bisa memperoleh informasi untuk memilih jalan alternatif yang tingkat kepadatannya lebih rendah. Berbagai aplikasi mudik, bukan satu-satunya faktor. Selain itu, lanjut dia, dibukanya beberapa tol oleh Pemerintah serta dukungan penuh penyediaan bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina, juga turut membantu kelancaran mudik. Terkait dukungan Pertamina dalam pendistribusian BBM, menurut Djoko juga tak bisa dikesampingkan. Berbagai layanan Pertamina, dinilainya dapat mempermudah pemudik untuk mendapatkan BBM. Djoko mencontohkan layanan Motoris Kemasan yang bisa mengantarkan BBM kepada pemudik yang terjebak macet di jalan tol atau KiosK Pertamax yang menyediakan BBM dalam bentuk kemasan. Yang penting, kata dia, adalah pengaturannya. Dalam hal ini jangan sampai justru menyebabkan kecelakaan. Untuk itu, pengemudi Motoris Kemasan wajib memperoleh arahan, agar tidak mempergunakan jalur yang tidak semestinya. “Mereka bisa memakai jalur darurat saja,” ujar Djoko mengingatkan layanan Motoris Kemasan.
Begitu pula dengan KiosK Pertamax yang menyediakan BBM jenis Pertamax dalam bentuk kemasan 10 liter. Menurut Djoko, layanan tersebut tidak hanya mempermudah pemudik memperoleh BBM, namun juga lebih aman. “Itu lebih baik daripada pemudik membawa BBM sendiri yang tentu berbahaya. Yang penting, penyediaan tidak hanya di Pantura tetapi juga jalur selatan,” kata dia. Untuk mudik Lebaran 2018, Pertamina memang menyiapkan berbagai layanan tambahan. Selain pengoperasian SPBU, BUMN itu juga menambah layanan lain di Sumatera dan Jawa. Layanan tersebut antara lain 13 unit Serambi Pertamax, 60 unit KiosK Pertamax, 200 unit Motoris Kemasan, 105 unit Kantong BBM, dan 16 unit Mobil Dispenser. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto