JAKARTA. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memprediksikan jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini jauh lebih tinggi dari perkiraan Pemerintah yang naik 15% dari tahun lalu. MTI memperkirakan pemudik tahun ini melonjak kisaran 20% hingga 30%. "Kita prediksi tahun ini pemudik mencapai 17,5 juta, naik dari tahun lalu yang sebanyak 14,5 juta," papar Danang Parikesit, Ketua MTI, kepada KONTAN, Jumat (13/8). Danang menuturkan, tahun ini jumlah pemudik menggunakan kendaraan motor masih akan menempati porsi tertinggi sebanyak 50%. "Sisanya pemudik menggunakan mobil dan kendaraan umum," jelas Danang. Namun, kata Danang, untuk mengatasi lonjakan pemudik itu infrastruktur terbilang belum memadai. Pasalnya, masih banyak jalan-jalan terutama di daerah yang rusak atau belum terselesaikan. "Kalau infrastruktur sebenarnya memang tidak bisa hanya disiapkan hanya saat mengantisipasi Lebaran, harusnya ini memang diselesaikan secepatnya, dan prioritas tiap tahun juga infrastruktur itu," terangnya. Danang tak menepis Pemerintah memang cukup gigih meningkatkan sarana dan prasarana Lebaran, seperti armada dan pengamanan lalu lintas. Namun, hal itu pun dirasa belum maksimal. "Harusnya ada inovasi baru terkait angkutan umum, khususnya untuk pemudik motor, karena pemudik sepeda motor ini tingkat risikonya lebih tinggi, seperti kecelakaan ini kan terjadi sekitar 600-700 kecelakaan setiap tahunnya," tandasnya. Inovasi itu, lanjutnya, bisa saja dengan meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan. "Kita ingin polisi lebih tegas tangani helm standar, menangani modifikasi-modifikasi sepeda motor yang dilakukan pemilik, dan tegas menindak pengangkut penumpang berlebih. Statistik kecelakaan lebih banyak di tiga hal itu," kata Danang. Belum maksimalnya peningkatan sarana dan prasarana pun dinilainya dari jumlah armada pengangkut motor yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini masih minim. "Masalahnya perencanaannya kurang lama, persiapan terlalu pendek, jadi kurang progresif," papar Danang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MTI: pemudik bisa melonjak hingga 30%
JAKARTA. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memprediksikan jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini jauh lebih tinggi dari perkiraan Pemerintah yang naik 15% dari tahun lalu. MTI memperkirakan pemudik tahun ini melonjak kisaran 20% hingga 30%. "Kita prediksi tahun ini pemudik mencapai 17,5 juta, naik dari tahun lalu yang sebanyak 14,5 juta," papar Danang Parikesit, Ketua MTI, kepada KONTAN, Jumat (13/8). Danang menuturkan, tahun ini jumlah pemudik menggunakan kendaraan motor masih akan menempati porsi tertinggi sebanyak 50%. "Sisanya pemudik menggunakan mobil dan kendaraan umum," jelas Danang. Namun, kata Danang, untuk mengatasi lonjakan pemudik itu infrastruktur terbilang belum memadai. Pasalnya, masih banyak jalan-jalan terutama di daerah yang rusak atau belum terselesaikan. "Kalau infrastruktur sebenarnya memang tidak bisa hanya disiapkan hanya saat mengantisipasi Lebaran, harusnya ini memang diselesaikan secepatnya, dan prioritas tiap tahun juga infrastruktur itu," terangnya. Danang tak menepis Pemerintah memang cukup gigih meningkatkan sarana dan prasarana Lebaran, seperti armada dan pengamanan lalu lintas. Namun, hal itu pun dirasa belum maksimal. "Harusnya ada inovasi baru terkait angkutan umum, khususnya untuk pemudik motor, karena pemudik sepeda motor ini tingkat risikonya lebih tinggi, seperti kecelakaan ini kan terjadi sekitar 600-700 kecelakaan setiap tahunnya," tandasnya. Inovasi itu, lanjutnya, bisa saja dengan meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan. "Kita ingin polisi lebih tegas tangani helm standar, menangani modifikasi-modifikasi sepeda motor yang dilakukan pemilik, dan tegas menindak pengangkut penumpang berlebih. Statistik kecelakaan lebih banyak di tiga hal itu," kata Danang. Belum maksimalnya peningkatan sarana dan prasarana pun dinilainya dari jumlah armada pengangkut motor yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini masih minim. "Masalahnya perencanaannya kurang lama, persiapan terlalu pendek, jadi kurang progresif," papar Danang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News