JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terus terjadi, menyebabkan PT Indofarma Tbk (INAF) menata ulang rencana pendanaan untuk ekspansi bisnisnya. Emiten farmasi pelat merah ini memutuskan membatalkan penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) tahap kedua senilai Rp 115 miliar. Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan INAF, mengatakan, perseroan sudah menerbitkan MTN termin A sebesar Rp 45 miliar bertenor tiga tahun pada Maret 2015 lalu. Semula, di tahun ini INAF menargetkan bisa menerbitkan MTN secara bertahap dengan total nilai Rp 160 miliar. Namun, MTN termin B senilai Rp 115 miliar yang seharusnya diteken pada kuartal II lalu, akhirnya batal terbit. INAF merasa, bunga MTN itu terlalu tinggi. Sebagai gambaran, MTN tersebut menawarkan bunga sebesar 11,5% per tahun dan pembayaran bunganya berlangsung tiap triwulan. MTN itu digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Yasser mengatakan, untuk mengganti pendanaan dari MTN yang batal terbit, INAF telah mendapatkan dana yang lebih murah, yakni dari pinjaman dari bank BUMN. Nilainya sebesar Rp 150 miliar.
MTN batal, INAF gaet pinjaman Rp 150 miliar
JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terus terjadi, menyebabkan PT Indofarma Tbk (INAF) menata ulang rencana pendanaan untuk ekspansi bisnisnya. Emiten farmasi pelat merah ini memutuskan membatalkan penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) tahap kedua senilai Rp 115 miliar. Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan INAF, mengatakan, perseroan sudah menerbitkan MTN termin A sebesar Rp 45 miliar bertenor tiga tahun pada Maret 2015 lalu. Semula, di tahun ini INAF menargetkan bisa menerbitkan MTN secara bertahap dengan total nilai Rp 160 miliar. Namun, MTN termin B senilai Rp 115 miliar yang seharusnya diteken pada kuartal II lalu, akhirnya batal terbit. INAF merasa, bunga MTN itu terlalu tinggi. Sebagai gambaran, MTN tersebut menawarkan bunga sebesar 11,5% per tahun dan pembayaran bunganya berlangsung tiap triwulan. MTN itu digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Yasser mengatakan, untuk mengganti pendanaan dari MTN yang batal terbit, INAF telah mendapatkan dana yang lebih murah, yakni dari pinjaman dari bank BUMN. Nilainya sebesar Rp 150 miliar.