MTN bertenor pendek lebih menarik



JAKARTA. Sejumlah korporasi semakin giat menggali utang. Sebagian dari mereka memilih menerbitkan surat utang bertenor pendek yang dinilai lebih menguntungkan, baik bagi penerbit maupun investor.

Mengutip PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), setidaknya ada dua perusahaan pembiayaan yang menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) pada pekan lalu

Pertama, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Tbk yang menerbitkan MTN SMF VII Tahun 2014 senilai 565 miliar. Perusahaan pembiayaan dana kredit pemilikan rumah (KPR) ini mematok kupon 9%. Kedua, PT Indosurya Inti Finance (ISIF) yang melakukan emisi MTN ISIF III Tahun 2014 senilai Rp 7 miliar dengan kupon 12,25%. Kedua MTN ini sama-sama bertenor setahun, dan diterbitkan pada 12 Juni 2014.


Analis obligasi, Fakhrul Aufa menyebut, MTN tenor pendek bisa menjadi pilihan penerbit dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau cashflow, dan menekan risiko di tengah ketidakpastian.

Para penerbit MTN berupaya mengurangi risiko, seperti potensi kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI rate). Tapi, potensi ini tetap ada mengingat defisit neraca berjalan masih bisa melebar dan tekanan terhadap rupiah.

Dengan strategi tersebut, Fakhrul menilai, kedua MTN tersebut mudah diserap pasar. Terlebih, MTN merupakan instrumen surat utang yang telah memiliki investor tetap (stand by buyer). "Marketnya sudah jelas siapa. Tak heran kalau nanti tidak begitu likuid," imbuhnya.

Menurut Fakhrul, investor masih tertarik pada MTN bertenor pendek. Maklum, investor masih bisa mendapat yield lebih tinggi ketimbang di pasar uang. Analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani, Ariawan menilai, kupon yang ditawarkan penerbit cukup menguntungkan bagi investor. Terlebih, karakteristik investor MTN, yakni memegang hingga jatuh tempo alias hold to maturity, sehingga kupon menjadi satu-satunya keuntungan bagi investor.

Menurutnya, kupon MTN SMF sebesar 9% sudah mewakili rekam jejak usaha perusahaan. "SMF pelat merah, tentu investor merasa lebih aman. Investor juga tahu track record kinerja perusahaan ini. Ditambah lagi peringkatnya AA+," papar Ariawan.

Sementara, ISIF menjanjikan kupon lebih tinggi 325 basis poin. Ariawan bilang, ISIF menawarkan rentang cukup tinggi agar surat utang sama menariknya dengan MTN SMF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia