JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan suku bunga BI rate berdampak pada kebijakan suku pinjaman perbankan syariah. PT Bank Muamalat, misalnya. Bank syariah ini berencana untuk menaikkan suku bunga pinjamannya dalam waktu dekat. "Bulan Juli kami akan ada penyesuaian tingkat suku bunga pinjaman," sebut Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto, kepada KONTAN, Jumat, (28/6).Bank syariah pertama di Indonseia ini akan menaikkan suku bunga pinjaman sekitar 0,5% sampai 1%. Ia bilang, kenaikan suku bunga ini juga sebagai antisipasi kenaikan biaya dana sebagai dampak kenaikan inflasi.Meski meningkatkan suku bunga pinjaman, Hendiarto yakin keuntungan Muamalat tak akan tergerus. Net Income Margin (NIM) Muamalat akan tetap dijaga di kisaran 5%. Ini tetap meningkat dibanding NIM pada penghujung 2012 kemarin yakni 4,6%.Per kuartal pertama tahun ini, pembiayaan Muamalat tumbuh 51,4% dari Rp 23,3 triliun menjadi Rp 35,3 triliun. Kemudian asetnya naik 47,5% dari Rp 30,8 triliun ke posisi Rp 46,5 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Muamalat akan naikkan suku bunga pinjaman
JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan suku bunga BI rate berdampak pada kebijakan suku pinjaman perbankan syariah. PT Bank Muamalat, misalnya. Bank syariah ini berencana untuk menaikkan suku bunga pinjamannya dalam waktu dekat. "Bulan Juli kami akan ada penyesuaian tingkat suku bunga pinjaman," sebut Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto, kepada KONTAN, Jumat, (28/6).Bank syariah pertama di Indonseia ini akan menaikkan suku bunga pinjaman sekitar 0,5% sampai 1%. Ia bilang, kenaikan suku bunga ini juga sebagai antisipasi kenaikan biaya dana sebagai dampak kenaikan inflasi.Meski meningkatkan suku bunga pinjaman, Hendiarto yakin keuntungan Muamalat tak akan tergerus. Net Income Margin (NIM) Muamalat akan tetap dijaga di kisaran 5%. Ini tetap meningkat dibanding NIM pada penghujung 2012 kemarin yakni 4,6%.Per kuartal pertama tahun ini, pembiayaan Muamalat tumbuh 51,4% dari Rp 23,3 triliun menjadi Rp 35,3 triliun. Kemudian asetnya naik 47,5% dari Rp 30,8 triliun ke posisi Rp 46,5 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News