Muamalat bidik kredit korporasi 2017 naik 10%



JAKARTA. Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 9% sampai 10% pada tahun depan. Target ini lebih tinggi dibandingkan realiasi pertumbuhan kredit korporasi pada kuartal III 2016 yang sebesar 7% year on year (yoy).

Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y. Sugiarto mengatakan, beberapa sektor menjadi incaran pertumbuhan Muamalat pada tahun depan di antaranya agribisnis, maritim, makanan minuman, kesehatan dan manufaktur.

“Kami masih akan selektif dalam pembiayaan di sektor korporasi mengingat kondisi ekonomi masih belum pulih benar,“ ujar Indra, Jumat (16/12).


Menurut Indra, sampai kuartal III 2016, rasio kredit bermasalah sebelum pencadangan (NPL gross) korporasi sebesar 3,5%. Strategi Muamalat yang tidak mau agresif  menyalurkan kredit korporasi tahun depan karena tidak mau meningkatkan rasio kredit macet.

Lanjut Indra, porsi kredit korporasi Muamalat cukup besar yaitu 65% dari total kredit. Pada 2020 nanti, Muamalat akan mengurangi eksposur kredit ke korporasi menjadi hanya sebesar 45%.

Sebagai gambaran, sampai kuartal III 2016, Bank Muamalat mencatatkan penurunan pembiayaan sebesar 4,06% yoy menjadi Rp 44,85 triliun. Selain itu laba bersih juga turun sebesar 67,26% yoy menjadi Rp 37 miliar. Turunnya laba karena alokasi pencadangan sebesar Rp 1,4 triliun. Sampai kuartal III 2016, rasio pembiayaan bermasalah atau NPF berada di angka 4,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini