JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) siap berekspansi tahun ini. Hingga akhir 2010, BMI menargetkan penghimpunan dana masyarakat (DPK) bisa tumbuh 17% menjadi Rp 15,6 triliun.Per Juli 2010, DPK BMI mencapai Rp 12,68 triliun. Perinciannya, giro sebesar Rp 1,60 triliun, tabungan Rp 4,56 triliun, dan deposito Rp 6,52 triliun."Saat ini komposisi dana murah sekitar 49%. Ini melebihi target kita yang sebesar 43% dana murah," kata Andi Buchari Fathoeddin, Direktur BMI, Jumat (6/8) di Jakarta.Untuk mencapai target tersebut, BMI telah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, BMI akan memfokuskan diri pada penghimpunan dana ritel.Arviyan Arifin, Direktur Utama BMI, mengatakan, tahun ini BMI mengincar dana ritel sebesar 60% dari total DPK yang sebesar Rp 15,6 triliun. Artinya, BMI mengincar penghimpunan dana ritel sebesar Rp 9,66 triliun. Strategi kedua, BMI melakukan inovasi dan penyempurnaan fitur produk, berupa produk penghimpunan dana dan pembiayaan. Produk yang mengalami penyempurnaan antara lain Tabungan Haji Arafah, Shar-e, dan Baiti Jannati.Tabungan Haji Arafah kini menjadi dua versi, yaitu Tabungan Haji Arafah Plus dan Tabunga Haji Arafah Reguler. Sedangkan Shar-e digunakan sebagai kartu tabungan iB Muamalat, iB Muamalat Sahabat, dan iB Muamalat Pos.Adapun Baiti Jannati kini menjadi Pembiayaan Hunian Syariah Muamalat. "Selain untuk mencapai target penghimpunan DPK dan Pembiayaan, penyempurnaan fitur ketiga produk ini diharapkan akan meningkatkan porsi ritel dalam portofolio funding maupun financing Bank Muamalat," tegas Arviyan.Dengan dukungan sekitar 280 kantor layanan, Arviyan optimistis target DPK tersebut tercapai. Kini, BMI diperkuat dengan 75 kantor cabang, 70 kantor cabang pembantu, dan 135 kantor kas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Muamalat Incar Pertumbuhan DPK 17%
JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) siap berekspansi tahun ini. Hingga akhir 2010, BMI menargetkan penghimpunan dana masyarakat (DPK) bisa tumbuh 17% menjadi Rp 15,6 triliun.Per Juli 2010, DPK BMI mencapai Rp 12,68 triliun. Perinciannya, giro sebesar Rp 1,60 triliun, tabungan Rp 4,56 triliun, dan deposito Rp 6,52 triliun."Saat ini komposisi dana murah sekitar 49%. Ini melebihi target kita yang sebesar 43% dana murah," kata Andi Buchari Fathoeddin, Direktur BMI, Jumat (6/8) di Jakarta.Untuk mencapai target tersebut, BMI telah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, BMI akan memfokuskan diri pada penghimpunan dana ritel.Arviyan Arifin, Direktur Utama BMI, mengatakan, tahun ini BMI mengincar dana ritel sebesar 60% dari total DPK yang sebesar Rp 15,6 triliun. Artinya, BMI mengincar penghimpunan dana ritel sebesar Rp 9,66 triliun. Strategi kedua, BMI melakukan inovasi dan penyempurnaan fitur produk, berupa produk penghimpunan dana dan pembiayaan. Produk yang mengalami penyempurnaan antara lain Tabungan Haji Arafah, Shar-e, dan Baiti Jannati.Tabungan Haji Arafah kini menjadi dua versi, yaitu Tabungan Haji Arafah Plus dan Tabunga Haji Arafah Reguler. Sedangkan Shar-e digunakan sebagai kartu tabungan iB Muamalat, iB Muamalat Sahabat, dan iB Muamalat Pos.Adapun Baiti Jannati kini menjadi Pembiayaan Hunian Syariah Muamalat. "Selain untuk mencapai target penghimpunan DPK dan Pembiayaan, penyempurnaan fitur ketiga produk ini diharapkan akan meningkatkan porsi ritel dalam portofolio funding maupun financing Bank Muamalat," tegas Arviyan.Dengan dukungan sekitar 280 kantor layanan, Arviyan optimistis target DPK tersebut tercapai. Kini, BMI diperkuat dengan 75 kantor cabang, 70 kantor cabang pembantu, dan 135 kantor kas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News