JAKARTA. Bank Muamalat terus berupaya memperbesar volume pembiayaan infrastruktur. Kini Bank Muamalat tengah fokus pada pembiayaan infrastruktur transportasi udara melalui pendirian bengkel pesawat di pulau Bintan senilai US$ 125 juta. Menurut Endy Abdurrahman, proyek pendirian bengkel perawatan pesawat tersebut milik PT Garuda Indonesia dengan menggandeng partner salah satu perusahaan terkemuka dari Singapura. "Nilainya sekitar US$ 125 juta dan rencananya akan direalisasikan pada September atau Oktober mendatang," ujarnya, Selasa (30/6) kemarin. Endy menjelaskan bahwa proyek pendirian bengkel perawatan pesawat itu akan didirikan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Karena volume pembiayaan begitu besar, pembiayaan ini akan dilakukan dengan skema sindikasi. "Sejauh ini kami sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang terbesar di Indonesia," kata Endy. Endy menegaskan bahwa Bank Muamalat mendukung penuh berbagai pembangunan infrastruktur besar yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah. Sebab ini amat vital untuk menggerakkan sektor riil dunia usaha. "Tentu kami akan mendorong pembiayaan infrastruktur sesuai dengan kemampuan dan strategi bisnis kami," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Muamalat kucuri US$ 125 juta untuk bengkel pesawat
JAKARTA. Bank Muamalat terus berupaya memperbesar volume pembiayaan infrastruktur. Kini Bank Muamalat tengah fokus pada pembiayaan infrastruktur transportasi udara melalui pendirian bengkel pesawat di pulau Bintan senilai US$ 125 juta. Menurut Endy Abdurrahman, proyek pendirian bengkel perawatan pesawat tersebut milik PT Garuda Indonesia dengan menggandeng partner salah satu perusahaan terkemuka dari Singapura. "Nilainya sekitar US$ 125 juta dan rencananya akan direalisasikan pada September atau Oktober mendatang," ujarnya, Selasa (30/6) kemarin. Endy menjelaskan bahwa proyek pendirian bengkel perawatan pesawat itu akan didirikan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Karena volume pembiayaan begitu besar, pembiayaan ini akan dilakukan dengan skema sindikasi. "Sejauh ini kami sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang terbesar di Indonesia," kata Endy. Endy menegaskan bahwa Bank Muamalat mendukung penuh berbagai pembangunan infrastruktur besar yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah. Sebab ini amat vital untuk menggerakkan sektor riil dunia usaha. "Tentu kami akan mendorong pembiayaan infrastruktur sesuai dengan kemampuan dan strategi bisnis kami," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News