Muamalat targetkan Rp 2 M di lini Remittance



JAKARTA. Bank Mumalat mengaku sampai akhir tahun ini akan meningkatkan kontribusi bisnis remittance untuk memacu fee based income atau pendapatan imbal jasa. Nah peningkatan bisnis remittance ini adalah dengan memperluas kerjasama dengan Bank Muamalat Malaysia.

Vice President FI & International Banking Division Bank Muamalat Afrid Wibisono mengatakan untuk mencapai hal ini, perseroan akan fokus ke segmen bisnis ritel. Nantinya Bank Muamalat akan memanfaatkan tabungan untuk memacu bisnis ritel dalam hal remittance. Hal ini selain bisa meningkatkan pendapatan non pembiayaan juga dapat meningkatkan dana murah atau CASA Muamalat.

Afrid mengatakan, sampai akhir tahun bisa menjaring 10.000 nasabah untuk bergabung dalam program peningkatan remittance ini. Selain itu sampai akhir tahun, nantinya diharapkan bisnis remittance dapat menghasilkan cuan di Malaysia saja sebesar Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar. Sedangkan jika ditambah dengan bisnis remittance dengan negara lain seperti Arab Saudi Afrid mengatakan bisa sebesar Rp 7 miliar.


Nah, terkait dengan peningkatan remittance ini, sampai akhir tahun, Afrid yakin Bank Muamalat bisa menggenggam fee based income sebesar Rp 150 miliar, atau meningkat 39,7% dibandingkan tahun lalu.

“Nasabah bisa memanfaatkan empat service center outlet (SCO) atau sms dan mobile banking,” ujar Afrid ketika ditemui wartawan di Komplek Gelora Bung Karno, Minggu (30/08).

Sebagai gambaran pada semester pertama 2015, tercatat porsi deposito masih mendominasi DPK Muamalat yaitu sebesar 69,49% dibandingkan dengan CASA yang hanya 30,51%.

Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan selama ini, kontribusi remittance di Bank Muamalat relatif kecil dibandingkan dengan total fee based income. Nah, dengan penjajakan kerjasama ini diharapkan Muamalat bisa menggegam cuan lebih banyak. “Indonesia dan Malaysia adalah partner dagang yang sangat penting, jadi kami harap ini akan bisa ditarik manfaat yang lebih luas,” ujar Endy.

Direktur Utama Bank Muamalat Malaysia Dato’ Mohd Redza Shah Abdul Wahid mengatakan kerjasama bisa meningkatkan layanan dari segi corporate banking, treasury, infrastruktur dan penyaluran kredit. Ke depannya, Bank Muamalat Malaysia juga berencana akan melakukan pertukaran staff dan melakukan koordinasi dari sisi bisnis. “Kedepannya tidak hanya remittance saja,” ujar Dato’.

Peningkatan layanan remittance tahun lalu didukung oleh layanan kas kilat yang bekerja sama dengan bank lokal di luar negeri. Nah, kerjasama ini didorong oleh adanya TKI sebagai pangsa pasar dalam pengiriman uang dari dan ke Arab Saudi dan Malaysia.

Seperti diketahui Bank Muamalat sudah mempunyai kantor cabang penuh di Kuala Lumpur Malaysia pada 2009. Nah beberapa produk yang dilayani di kantor cabang Kuala Lumpur antara lain adalah trade finance, pengiriman uang atau remittance dan layanan treasury atau instrumen pasar uang dan valuta asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto