JAKARTA. Bank Mumalat mengaku sampai akhir tahun ini akan meningkatkan kontribusi bisnis remittance untuk memacu fee based income atau pendapatan imbal jasa. Nah peningkatan bisnis remittance ini adalah dengan memperluas kerjasama dengan Bank Muamalat Malaysia. Vice President FI & International Banking Division Bank Muamalat Afrid Wibisono mengatakan untuk mencapai hal ini, perseroan akan fokus ke segmen bisnis ritel. Nantinya Bank Muamalat akan memanfaatkan tabungan untuk memacu bisnis ritel dalam hal remittance. Hal ini selain bisa meningkatkan pendapatan non pembiayaan juga dapat meningkatkan dana murah atau CASA Muamalat. Afrid mengatakan, sampai akhir tahun bisa menjaring 10.000 nasabah untuk bergabung dalam program peningkatan remittance ini. Selain itu sampai akhir tahun, nantinya diharapkan bisnis remittance dapat menghasilkan cuan di Malaysia saja sebesar Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar. Sedangkan jika ditambah dengan bisnis remittance dengan negara lain seperti Arab Saudi Afrid mengatakan bisa sebesar Rp 7 miliar.
Muamalat targetkan Rp 2 M di lini Remittance
JAKARTA. Bank Mumalat mengaku sampai akhir tahun ini akan meningkatkan kontribusi bisnis remittance untuk memacu fee based income atau pendapatan imbal jasa. Nah peningkatan bisnis remittance ini adalah dengan memperluas kerjasama dengan Bank Muamalat Malaysia. Vice President FI & International Banking Division Bank Muamalat Afrid Wibisono mengatakan untuk mencapai hal ini, perseroan akan fokus ke segmen bisnis ritel. Nantinya Bank Muamalat akan memanfaatkan tabungan untuk memacu bisnis ritel dalam hal remittance. Hal ini selain bisa meningkatkan pendapatan non pembiayaan juga dapat meningkatkan dana murah atau CASA Muamalat. Afrid mengatakan, sampai akhir tahun bisa menjaring 10.000 nasabah untuk bergabung dalam program peningkatan remittance ini. Selain itu sampai akhir tahun, nantinya diharapkan bisnis remittance dapat menghasilkan cuan di Malaysia saja sebesar Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar. Sedangkan jika ditambah dengan bisnis remittance dengan negara lain seperti Arab Saudi Afrid mengatakan bisa sebesar Rp 7 miliar.