Mubadala Energy Beberkan Kabar Terbaru Pengembangan Blok South Andaman



KONTAN.CO.ID - ABU DHABI. Perusahaan energi raksasa asal Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala Energy menargetkan, rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Blok South Andaman akan rampung pada awal 2025.

President Director of Mubadala Energy Indonesia Abdulla Bu Ali mengatakan, Mubadala Energy tengah mempersiapkan rencana pengambangan (PoD) yang diharapkan bisa dilakukan percepatan sesuai dengan arahan dari pemerintah Indonesia dan juga Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mempercepat pengembangan untuk kedaulatan energi bagi Indonesia dalam waktu dekat.

Baca Juga: ADIPEC 2024: SKK Migas Buka Peluang Investasi Global untuk Lapangan Migas RI


"Tapi semoga dalam waktu yang sangat dekat [POD]. Mungkin pada awal 2025. Ini adalah timeline yang disesuaikan pada kemajuan studi dan juga kesesuaian serta persetujuan dari," kata Abdulla di sela-sela gelaran Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2024 di Abu Dhabi, Selasa (5/11).

Menurut Abdulla, melalui proyek South Andaman ini, Mubadala Energy ingin menjadi berkontribusi terhadap kedaulatan energi Indonesia dan pihaknya akan mempercepat pengembangan dalam upaya mendukung Pemerintah untuk mencapai target.

"Kita semua harus bekerja sama. Kami telah membentuk _Task Force_ bersama dengan SKK Migas untuk akselerasi dan mempercepat pengajuan POD. Saya tidak bisa memberikan timeline, tapi saya bisa katakan bahwa ini [POD] akan terjadi secepat mungkin," ungkap Abdulla.

Baca Juga: Mubadala Energy Perkuat Operasi di Laut Andaman

Lebih lanjut, Abdulla menerangkan bahwa pengembangan sumur-sumur laut dalam South Andaman yang berlokasi di _offshore_ atau lepas pantai memiliki tantangannya sendiri sehingga pihaknya membutuhkan dukungan dari regulator dan Pemerintah.

"Kita semua satu tujuan untuk menyelesaikan proyek ini. Jika ada salah satu pilar (proyek) yang rutuh, maka proyek ini tidak akan berjalan. Jadi ini adalah tantangan terbesar," jelas Abdulla.

Namun, kata Abdulla, kabar baiknya adalah Mubadala Energy Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Uni Emirat Arab, SKK Migas, dan kantor pusat Mubadala Energy.

Baca Juga: Pertamina Berpeluang Ikut Mengelola Blok Andaman

Untuk diketahui, SKK Migas dan Mubadala Energy sebagai operator KKS Gross Split South Andaman, belum lama ini mengumumkan penemuan gas besar lainnya dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1, yang dibor di Blok South Andaman berlokasi sekitar 65  kilometer (km) lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.

Mubada Energy telah berhasil menemukan Sumur Layaran-1 dengan potensi gas mencapai 6 triliun kaki kubik atau trillion cubic feet (TCF) gas in-place dan Sumur Tangkulo-1 dengan potensi gas sebesar 2 TCF gas in-place.

Temuan gas ini menjadi temuan kedua yang bersumber dari sumur laut dalam yang dioperasikan oleh Mubadala Energy.

Baca Juga: Mubadala Energy Umumkan Temuan Gas Blok South Andaman

Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, hanya beberapa bulan setelah penemuan besar di sumur Layaran-1, yang masih berada di Blok South Andaman.

Catatan Kontan, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, produksi gas dari Blok South Andaman nantinya akan disalurkan ke Sumatra, melalui metode pencairan menjadi gas alam air atau liquified natural gas (LNG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto