KAIRO. Presiden Mesir Hosni Mubarak menunjuk kepala intelijen negara, Omar Suleiman, sebagai wakil presiden. Ini sebuah pertanda Mubarak mungkin siap menyerahkan kekuasaan setelah protes keras selama sepekan yang menuntut dirinya mundur. Emad Gad, analis dari Al Ahram Centre for Political and Strategic Studies menyebut, presiden nampaknya mencoba menempatkan negara ini di tangan militer dan intelijen, jika dia meninggalkan kekuasaannya. "Dia harus meninggalkan kekuasaannya atau protes tidak akan berhenti. Tapi tentara tidak akan menyingkirkan presiden," ujarnya. Penunjukan wakil presiden ini yang pertama sejak Mubarak memegang kekuasan pada 1981 Ini dilakukan setelah kemarin ribuan demonstran berkumpul di pusat Kairo menentang penerapan jam malam militer, dan meletusnya penjarahan di beberapa kota.
Mubarak tunjuk kepala intelijen negara Omar Suleiman sebagai wapres Mesir
KAIRO. Presiden Mesir Hosni Mubarak menunjuk kepala intelijen negara, Omar Suleiman, sebagai wakil presiden. Ini sebuah pertanda Mubarak mungkin siap menyerahkan kekuasaan setelah protes keras selama sepekan yang menuntut dirinya mundur. Emad Gad, analis dari Al Ahram Centre for Political and Strategic Studies menyebut, presiden nampaknya mencoba menempatkan negara ini di tangan militer dan intelijen, jika dia meninggalkan kekuasaannya. "Dia harus meninggalkan kekuasaannya atau protes tidak akan berhenti. Tapi tentara tidak akan menyingkirkan presiden," ujarnya. Penunjukan wakil presiden ini yang pertama sejak Mubarak memegang kekuasan pada 1981 Ini dilakukan setelah kemarin ribuan demonstran berkumpul di pusat Kairo menentang penerapan jam malam militer, dan meletusnya penjarahan di beberapa kota.