KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menegaskan komitmennya bagi BPR di berbagai daerah dengan menghadirkan layanan identitas digital, seperti tanda tangan elektronik tersertifikasi dan verifikasi identitas
online. Layanan identitas digital VIDA telah terintegrasi dengan sistem OpenBank+ yang telah dikenal aktif mendorong transformasi digital institusi keuangan mikro seperti BPR/BPRS di berbagai daerah. Kehadiran BPR, Koperasi, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sangat diperlukan agar layanan perbankan lebih bisa menjangkau masyarakat yang belum terjangkau (
unbanked) oleh perbankan di seluruh daerah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan kredit BPR senilai Rp 127,9 triliun sampai dengan November 2022 dan terus bertumbuh dari tahun sebelumnya yaitu Rp 115,6 triliun.
Baca Juga: Industri Fintech Lending Mulai Mendulang Keuntungan Rp 50,48 Miliar Per Januari 2023 Seiring agenda OJK dan Pemerintah untuk mendorong tingkat inklusi keuangan hingga 90% pada 2024, kontribusi BPR/BPRS perlu terus didorong yang salah satunya dilakukan melalui transformasi digital. Melalui transformasi tersebut, transaksi perbankan melalui
digital channel (
mobile app dan internet) termasuk adopsi layanan identitas digital juga didorong untuk meningkatkan
customer experience nasabah.
Managing Director VIDA, Adrian Anwar mengatakan, lembaga keuangan mikro seperti BPR memegang peran yang sangat penting sebagai salah satu sumber permodalan bagi kalangan UMKM khususnya di daerah. "Kami percaya dengan dilakukannya digitalisasi, ke depannya BPR dapat terus berkembang dan bersaing untuk memberikan layanan keuangan yang tidak hanya mudah diakses namun juga terjamin keamanannya," kata Adrian dalam siaran pers, Senin (20/3). Adrian menambahkan, dengan VIDA, masyarakat yang ingin mengajukan permodalan BPR, dapat langsung melakukannya proses registrasi secara daring, dimana saja dan kapan saja, karena proses verifikasi identitas dan tanda tangan kontrak bersama pihak perbankan dilakukan secara digital dan juga legal. VIDA terus berinovasi dan berkolaborasi dalam memberikan akses layanan keuangan digital yang inklusif untuk pelaku UMKM khususnya di daerah. Melalui integrasi teknologi VIDA dan OpenBank+ milik Mitra Jasa Lima sejak 2022 lalu, VIDA mendukung peningkatan kualitas dan percepatan layanan BPR di seluruh Indonesia yang menjadi partner OpenBank+ mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi keuangan lainnya untuk dilakukan sepenuhnya digital. Hingga saat ini, VIDA telah membantu verifikasi lebih dari 800.000 nasabah/bulan untuk dapat menggunakan layanan finansial secara daring, termasuk untuk mengakses permodalan. Dengan dukungan teknologi VIDA berupa tanda tangan digital (VIDA Sign) dan verifikasi identitas
online (VIDA Verify), nasabah BPR yang sebagian besar adalah pelaku UMKM, dapat lebih mudah melakukan mengakses layanan perbankan tanpa harus mendatangi kantor pusat maupun cabang BPR. Ketua Umum IMFEA, Ahmad Subagyo mengungkapkan, posisi BPR/BPRS dan LKM/LKMS sangatlah penting bagi keberlangsungan UMKM di Indonesia. Di tengah gencarnya digitalisasi bank umum, BPR dan lembaga keuangan mikro lainnya harus terus dapat beradaptasi mengikuti laju yang cepat ini.
Baca Juga: Gandeng Google, KoinWorks Hadirkan Layanan Google Workspace di Aplikasinya "Salah satu hambatan yang signifikan adalah masih perlunya peningkatan literasi keuangan di masyarakat secara umum. Karena persoalan seperti inilah, kami mendorong hadirnya infrastruktur digital yang tidak hanya mampu memenuhi taraf keamanan, tetapi juga praktis digunakan terkhususnya bagi kalangan ekonomi kecil-menengah. Dengan begitu, akan muncul kepercayaan di kalangan nasabah dalam memanfaatkan sistem digital dalam administrasi di BPR dengan cepat, aman, dan mudah," jelasnya. Bermodalkan pengalaman sinergi dengan OpenBank+, VIDA juga melihat bahwa layanan BPR sangat menitikberatkan kepercayaan nasabah dan lebih dekat dengan masyarakat di daerah. Hal ini semakin relevan di tengah maraknya penipuan berbasis rekayasa sosial di era digital seperti penyalahgunaan identitas (
identity fraud) yang dapat merugikan BPR.
Head of Public Policy and Government Relation VIDA, Muhammad Irwan Setyawan menambahkan, identitas digital dari VIDA, baik VIDA Sign maupun VIDA Verify bertujuan untuk menjadi layanan inovasi berteknologi tinggi yang inklusif. Hal ini bertujuan untuk dapat memaksimalkan manfaatnya bagi berbagai kelompok, termasuk pelaku industri, pemerintah dan masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi