KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piutang pembiayaan industri multifinance tercatat tumbuh makin melambat. Pada Oktober 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri hanya tumbuh 8,37% secara tahunan (YoY) dengan nilai sebesar Rp 501,89 triliun. Mengenai hal itu, PT Mandiri Utama Finance (MUF) optimistis industri masih bisa tumbuh menyentuh dobel digit hingga akhir tahun ini. Untuk mewujudkan hal itu, Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan tentu diperlukan upaya bersama dari seluruh pelaku industri.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Targetkan Kredit Kendaraan Listrik Naik 8% "Salah satu upayanya, seperti memperkuat kolaborasi dengan perbankan, serta menggarap segmen-segmen potensial yang dapat berkontribusi pada peningkatan penyaluran pembiayaan," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/12). Stanley tak memungkiri memang sepanjang tahun ini ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri multifinance. Hal itu juga mengakibatkan kinerja industri melambat. Salah satu tantanganya, yakni menurunnya daya beli konsumen dan mengetatnya likuiditas di pasar keuangan akibat tingginya suku bunga. "Selain itu, maraknya judi online juga turut mengganggu kestabilan ekonomi masyarakat, sehingga memengaruhi kualitas profil risiko calon debitur," ungkapnya. Baca Juga: Sejumlah Multifinance Optimistis Pembiayaan Dana Tunai Bakal Bertumbuh pada 2025 Sementara itu, hingga Oktober 2024, Stanley menyampaikan piutang pembiayaan MUF telah mencapai Rp 34 triliun. Nilai itu meningkat 15,4%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.