MUFG Dikabarkan Jajaki Rencana Investasi US$ 200 Juta di Akulaku



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) dikabarkan sedang menjajaki pembicaraan untuk menginvestasikan US$ 200 juta di fintech Akulaku Inc.

Mengutip laporan Bloomberg, Rabu (14/12), Bank asal Jepang tersebut sedang menegosiasikan persyaratan untuk pembiayaan potensial Akulaku.

"Hal itu sejalan dengan upaya MUFG yang memang saat ini sedang berusaha memperluas kehadirannya di negara Asia Tenggara," ungkap sumber Bloomberg.


Menurut sumber itu, pendanaan tersebut dapat menilai Akulaku sekitar US$ 1,5 miliar. Investasi MUFG di Akulaku akan menambah modal yang dikumpulkan perusahaan awal tahun ini, termasuk penggalangan dana US$ 100 juta dari Siam Commercial Bank Pcl Thailand.

Investor lain, termasuk perusahaan ekuitas swasta, disebut juga  telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Akulaku.

Mengingat penjajakan masih berlangsung maka pembicaraan investasi itu masih berpotensi tidak mencapai kesepakatan.

Baca Juga: Akulaku Dorong Peningkatan Inklusi Keuangan

Didirikan pada tahun 2014, Akulaku Digital Bank menawarkan pinjaman konsumen, investasi digital, dan layanan pialang asuransi. Perusahaan ini beroperasi di Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Akulaku  melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia saat ini juga tercatat menjadi pengendali saham di bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).

Adapun  MUFG sedang meningkatkan ekspansinya di Asean. Bulan lalu, MUFG mengumumkan bahwa lewat Bank of Ayudhya Pcl (Krungsi) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) akan mengakuisisi Home Credit di Indonesia senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun.

MUFG berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan bisnisnya di Indonesia. Melalui kantor cabangnya, bank asal Jepang ini tidak hanya memberikan dukungan finansial kepada perusahaan-perusahaan Jepang Indonesia tetapi perusahaan non Jepang, termasuk memberi dukungan terhadap proyek-proyek strategis nasional.

Kazushige Nakajima, Executive Officer Country Head of Indonesia MUFG Bank mengatakan, sinergi dengan Bank Danamon yang sudah akuisisi MUFG sejak 2019 membuat MUFG bisa melayani klien yang luas.

"Kami memiliki prodok yang lengkap untuk memberikan solusi terbaik tidak hanya pada klien global yang ingin masuk ke lokal bisnis, tetapi juga kami bisa melayani klien lokal jika ingin meningkatkan eksposur bisnisnya secara internasional," jelasnya saat berbincang dengan redaksi KONTAN, Selasa (13/12).

Baca Juga: Bisnis PayLater Mulai Waspada Kenaikan Kredit Macet (NPL)

Kazushige, yang sudah banyak memiliki pengalaman memimpin bisnis MUFG di berbagai negara, melihat ada beberapa tantangan dalam pengembangan bisnis di Indonesia dibandingkan negara lain. Misalnya, likuiditas pasar sahamnya masih rendah dan pasar keuangan belum matang.

Meski kondisi pasarnya menantang, namun di saat yang sama ia melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Sehingga MUFG sangat bersemangat untuk terus mengembangkan ekspansi bisnisnya di Tanah Air.

Ia menambahkan, pengalaman panjang yang dimiliki MUFG di Thailand lewat Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsi) akan dibawa dalam memperkuat kapabilitas bisnis MUFF di Indonesia.

Kazushige mengungkapkan, bisnis MUFG tahun ini telah mengalami pemulihan yang kuat dari dampak pandemi Covid-19. Itu tercermin dari kredit yang terus meningkat dimana sampai akhir tahun diperkirakan akan tumbuh sekitar 25% dari tahun 2021 dan Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksi akan tumbuh 30%.

Per September 2022, MUFG cabang Jakarta mencatatkan total aset sebesar Rp 189,3 triliun dengan outstanding kredit mencapai Rp 88,76 triliun dan DPK sebesar Rp 64,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari