Muhaimin ingin besarkan PKB, tak mau jadi cawapres



JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar tidak berminta menjadi calon wakil presiden meski partainya mengincar posisi itu. Hal itu dikatakan Ketua DPP PKB Abdul Wahid Maktub.

"Setelah saya konfirmasi langsung dengan beliau (Muhaimin). Saya tegaskan bahwa beliau untuk saat ini tidak dan tidak akan mau mencalonkan diri sebagai wapres," kata Wahid di Jakarta, Senin (14/4/2014), seperti dikutip dari Antara.

Abdul Wahid mengakui memang ada dorongan, dukungan, bahkan tekanan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk internal PKB, agar Muhaimin mengajukan diri sebagai calon wakil presiden. Namun, kata mantan Duta Besar RI untuk Qatar itu, Muhaimin memilih untuk berkonsentrasi membesarkan PKB daripada mengincar posisi RI 2.


"Saat ini beliau fokus untuk terus membesarkan PKB menjadi partai terbesar di masa datang," kata caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II itu.

Menurut Wahid, PKB akan mengajukan dua kandidat calon presidennya, Rhoma Irama dan Mahfud MD, sebagai calon wakil presiden kepada pasangan koalisinya.

Secara terpisah, Wakil Sekjen PKB Lukmanul Khakim menilai Muhaimin cocok menjadi calon wakil presiden pendamping calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin) cocok menjadi cawapres Pak Jokowi. Nasionalis merah-nasionalis hijau cocok memimpin Indonesia," katanya.

Jokowi, Sabtu petang, bertandang ke Kantor DPP PKB. Kedatangannya diterima Muhaimin, Ketua DPP Helmy Faishal Zaini, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Saifullah Maksum, dan sejumlah petinggi partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang itu.

Muhaimin menyatakan kedatangan Jokowi itu untuk bersilaturahim sekaligus membicarakan langkah yang lebih konkret dari kedua parpol. (Sandro Gatra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan