Muhaimin jadi cawapres, ini kata keluarga Rhoma



JAKARTA. Nama Muhaimin Iskandar santer disebut sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk capres mitra koalisi PKB.

Namun, langkah Muhaimin tersebut dinilai telah memalingkan peran Rhoma Irama, yang sebelumnya diusung PKB sebagai capres. Kabar bahwa Rhoma Irama sakit hati pun berembus.

Keluarga Rhoma Irama pun angkat bicara. Pihak keluarga Rhoma Irama mengaku tidak ada permasalahan dan sakit hati antara Rhoma dan Muhaimin. Harapan terbesar kini adalah PKB segera menentukan koalisi dalam kurun waktu seminggu.


Bebby Rhoma, putri Rhoma Irama menyatakan, kemunculan nama Muhaimin Iskandar sebagai salah satu cawapres bukan sebagai ancaman, apalagi merusak hubungan Rhoma Irama dengan PKB dan Muhaimin.

"Ya, mungkin, ada beberapa pihak-pihak yang menginginkan beliau (Muhaimin) sebagai wapres. Seperti halnya ada beberapa pihak-pihak yang juga menginginkan Rhoma Irama menjadi capres," ujar Bebby.

Bebby menilai, Muhaimin Iskandar masih beritikad baik dengan Rhoma Irama sebagai partner politik. Karena itu, ia menepis bahwa Rhoma Irama sakit hati karena Muhaimin mengajukan cawapres.

Beredarnya kabar bahwa Rhoma Irama akan mengundurkan diri dari pencapresannya dan juga mundur dari PKB dijawab Bebby hanyalah isu.

"Itu tidak benar, hubungan dengan PKB masih sangat baik. Sementara memang di tengah suasana politis seperti ini isu-isu itu akan ada."

Untuk masalah posisi yang akan diambil Rhoma Irama dan PKB diakui Bebby masih statis. Saat ini, capres yang ada yakni Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie. Bebby menanggapi bahwa untuk saat ini PKB dan ayahnya bisa saja mengambil posisi memihak pada salah satu atau justru tidak memihak sama sekali.

"Ini tergantung hasil diskusi dan koalisi mengingat banyak partai yang belum pasti juga," imbuh Bebby yang kemarin juga adalah caleg DPR RI dari PKB di Tasikmalaya Dapil Jawa Barat 11.

Meskipun ada kecenderungan PKB hendak berkoalisi dengan PDIP, Bebby mengaku, Muhaimin pernah melakukan diskusi sebelumnya untuk memandatkan kepada PKB berkoalisi dengan sesama partai Islam.

Bebby menilai, lamanya ketidakpastian ini menjadi salah satu keprihatinan dalam menstabilkan tensi politik saat ini.

"Ya kami sih berharap dalam kurun waktu satu minggu ini, PKB sudah ada hasil akhirnya hendak berkoalisi dengan siapa. Juga, siapa dari PKB yang akan berdampingan dengan siapa," imbuh Bebby.

Jika PKB memutuskan berkoalisi dengan PDIP, Bebby menilai, hal itu sesuai dengan mandat Muhaimin yang saat ini ingin lebih fokus menjalin koalisi dengan parpol lain.

Secara realistis, Bebby mengaku, ayahnya sudah rileks dan ikhlas untuk mundur dari pencapresan setelah melihat hasil Pileg PKB yang masih dibawah 15%.

"Ya kan setelah hasil pileg kemarin kita sudah rileks. Hasilnya tidak memungkinkan untuk pencapresan. Jadi, ya sudah legowo. Tetapi kalau bertemu jodoh sebagai cawapres, ya mengapa tidak? Tetapi, sekali lagi saya belum tahu ke depannya akan seperti apa," tutup Bebby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan