KONTAN.CO.ID - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan mundur dari keikutsertaan Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kasiyarno. Terdapat tiga hal yang Muhammadiyah mundur dari POP Kemendikbud RI. Pertama berkaitan dengan pengalaman Muhammdiyah dalam menjalankan fungsi pendidikan. Saat ini organisasi tersebut memiliki 30.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. "Tidak sepatutnya diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemdikbud RI," ujar Kasiyarno seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, Rabu (22/7).
Muhammadiyah mundur dari program organisasi penggerak Kemendikbud
KONTAN.CO.ID - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan mundur dari keikutsertaan Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kasiyarno. Terdapat tiga hal yang Muhammadiyah mundur dari POP Kemendikbud RI. Pertama berkaitan dengan pengalaman Muhammdiyah dalam menjalankan fungsi pendidikan. Saat ini organisasi tersebut memiliki 30.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. "Tidak sepatutnya diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemdikbud RI," ujar Kasiyarno seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, Rabu (22/7).