Muhyiddin: Gelombang baru corona bisa terjadi di Malaysia jika orang berpuas diri



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menekankan, pemerintah tidak akan terburu-buru membuka kembali perbatasan di tengah pandemi virus corona baru.

Sebaliknya, Muhyiddin menegaskan, pengawasan perbatasan akan pemerintah perketat, termasuk meningkatkan upaya pemeriksaan imigran ilegal untuk mengekang penyebaran virus corona.

Muhyiddin mengatakan, meskipun kontrol perbatasan yang lebih ketat akan menimbulkan sedikit kesulitan, terutama bagi warga Malaysia yang berurusan dengan luar negeri, tindakan itu untuk melindungi negara dan rakyat negeri jiran dari virus corona.


"Kita harus mencapai keseimbangan yang baik antara melindungi kehidupan dan mata pencaharian semua orang Malaysia," katanya, Selasa (16/9), dalam pidato yang disiarkan televisi tentang situasi Covid-19 di Malaysia, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Kasus harian corona tembus tiga digit, Malaysia: Jangan lakukan pukulan tinju

Perbatasan Malaysia ditutup kecuali untuk tujuan bisnis, termasuk untuk investasi dan pendidikan, dengan kepatuhan ketat terhadap prosedur operasi standar yang ditetapkan.

Muhyiddin mengumumkan, total 1.017 pelancong asing ke Malaysia dinyatakan positif Covid-19 sejak 3 April hingga 15 September lalu.

Menurut dia, situasi Covid-19 di negara lain menunjukkan, beberapa negara sekarang menghadapi gelombang baru infeksi. Ia menekankan, hal yang sama bisa terjadi di Malaysia jika orang-orang berpuas diri.

Selain tindakan yang pemerintah ambil, praktik norma baru di kalangan masyarakat merupakan faktor terpenting dalam upaya memutus mata rantai penularan virus corona, Muhyiddin mengingatkan.

“Saya berharap, kita semua terus kuat, ulet, dan disiplin dalam menghadapi pandemi. Ingatkan diri kita sendiri untuk terus menumbuhkan norma baru tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.

Selanjutnya: Malaysia tambah 9 negara termasuk AS dalam daftar larangan masuk, ada apa?

Editor: S.S. Kurniawan