Muhyiddin Yassin jalani karantina mandiri setelah salah satu menteri positif corona



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan dia akan melakukan karantina mandiri selama 14 hari setelah seorang menteri yang menghadiri pertemuan tingkat tinggi pemerintah untuk membahas perkembangan virus corona pada Sabtu (3/10) dinyatakan positif Covid-19.

Mengutip Reuters, Sein (5/10), Malaysia mengalami peningkatan kasus dalam sepekan terakhir setelah pemilihan di negara bagian Sabah di Kalimantan pada 26 September.

Pihak berwenang di Malaysia telah memperingatkan bahwa pembatasan virus corona mungkin harus diberlakukan kembali jika tren berlanjut, di tengah kemarahan populer terhadap politisi yang disalahkan atas lonjakan tersebut.


Dalam sebuah pernyataan, Muhyiddin mengonfirmasi bahwa Menteri Agama Zulkifli Mohamad Al-Bakri dinyatakan positif, dan mereka yang diidentifikasi sebagai kontak dekat pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional hari Sabtu untuk membahas Covid-19 telah dikeluarkan perintah pengawasan rumah selama 14 hari mulai 3 Oktober. 

Baca Juga: Ini alasan Mahathir batal mengangkat Anwar Ibrahim jadi perdana menteri Malaysia

"Karena itu, saya akan menjalani karantina sendiri di rumah selama 14 hari sesuai anjuran kementerian kesehatan," kata Muhyiddin.

"Namun, ini tidak akan mengganggu bisnis pemerintah. Saya akan terus bekerja dari rumah dan menggunakan konferensi video untuk melakukan pertemuan jika diperlukan."

Dalam pernyataan sebelumnya, kementerian kesehatan mengatakan pelacakan kontak telah dilakukan, termasuk skrining gejala dan uji usap atau swab untuk mendeteksi infeksi Covid-19.

Dalam sebuah posting Facebook pada hari Senin, Zulkifli mengonfirmasi bahwa dia telah dites positif Covid-19 dan sekarang sedang menjalani perawatan.

Dalam pernyataan terpisah, kementerian kesehatan Malaysia melaporkan 432 kasus harian baru pada hari Senin, menetapkan rekor baru sejak negara itu mulai melacak pandemi.

Selanjutnya: Gejolak politik Malaysia, Muhyiddin: Saya masih Perdana Menteri yang sah

Editor: Herlina Kartika Dewi