KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) menegaskan bahwa transaksi
short selling dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah haram. Hal tersebut sesuai dengan Fatwa DSN-MUI Nomor 80 Tahun 2011, tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Untuk diketahui,
short selling merupakan transaksi jual beli saham, namun investor tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Baca Juga: Efek Syariah yang Masuk Daftar Efek Short Selling Tak Akan Menjadi Haram Adapun mekanismenya,
investor meminjam saham kepada pihak lain, misalnya pialang saham. Setelah itu, saham tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan. Perlu diketahui, investor tidak bisa memakai semua saham untuk kebutuhan transaksi
short selling. Pasalnya, hanya saham-saham tertentu yang BEI tetapkan untuk dapat ditransaksikan sebagai short selling. Lantas bagaimana dampaknya terhadap kinerja reksadana? Apakah emiten yang masuk
short seliing otomatis akan masuk emiten non halal sehingga tidak masuk sebagai portofolio reksadana syariah? Simak berikut ini. Menanggapi hal tersebut, Director & Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, untuk reksadana sendiri memang tidak dapat melakukan
short selling, sehingga tidak memiliki efek apapun terhadap pengelolaan dan strategi. Baca Juga: Kebijakan BEI Tak Tepat, Short Selling di Saat IHSG Sekarat Hanya Bikin Mudarat Namun, Ezra mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti semua keputusan yang akan ditetapkan oleh MUI melalui DSN, “Sehingga kami akan mengikuti DES yang sudah ditetapkan,” kata Ezra kepada Kontan.co.id, Senin (24/6).
Untuk itu, dia menegaskan bahwa untuk saat ini, Manulife Aset Manajemen Indonesia, belum bisa memberikan pandangan yang spesifik terkait short selling ini, jika belum ditetapkan secara final seperti apa keputusan yang akan ditetapkan nantinya. “Jadi kita harus menunggu keputusannya terlebih dahulu, baru bisa memberikan pandangan,” imbuhnya.
Baca Juga: Short Selling Bisa Bikin Tekanan Kian Berat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto