JAKARTA. Pemerintah baru akan menggunakan skema pembiayaan dalam negeri mulai tahun 2010. Skema pembiayaan ini akan banyak mengandalkan pinjaman perbankan nasional. Demikian keterangan dari Dirjen Pengelolaan Utang Negara Departemen Keuangan (Depkeu) Rahmat Waluyanto. Karena baru efektif 3 tahun lagi, maka dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (RAPBN) 2009, pemerintah belum memasukkan pembiayaan dalam negeri sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan defisit APBN. "Target pinjaman saat ini belum ada, karena baru akan mulai pada 2010," kata Rahmat kepada KONTAN, Kamis (4/9). Tentang melesetnya target ORI005, Rahmat menyatakan pemerintah selalu punya strategi khusus untuk menambal defisit APBN. Masih ada beberapa instrumen lain yang dapat digunakan pemerintah. Seperti SUN dengan Surat Perbendaharaan Negara (SPN), obligasi negara berbentuk rupiah maupun valas, dan SBSN atau sukuk.Ia yakin pinjaman luar negeri tidak akan bertambah. Malah justru berkurang, karena tambahan netonya tetap negatif. Bahkan, kata Rahmat, ada kemungkinan defisit APBN 2008 akan lebih rendah dari yang ditargetkan. "Saya tidak tahu akan ada penurunan defisit berapa, saya tidak mau berspekulasi. Target SBSN tetap akan dipenuhi. Jika dana tidak terpakai maka digunakan tahun depan," katanya.
Mulai 2010, Pemerintah Menggunakan Pinjaman Bank
JAKARTA. Pemerintah baru akan menggunakan skema pembiayaan dalam negeri mulai tahun 2010. Skema pembiayaan ini akan banyak mengandalkan pinjaman perbankan nasional. Demikian keterangan dari Dirjen Pengelolaan Utang Negara Departemen Keuangan (Depkeu) Rahmat Waluyanto. Karena baru efektif 3 tahun lagi, maka dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (RAPBN) 2009, pemerintah belum memasukkan pembiayaan dalam negeri sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan defisit APBN. "Target pinjaman saat ini belum ada, karena baru akan mulai pada 2010," kata Rahmat kepada KONTAN, Kamis (4/9). Tentang melesetnya target ORI005, Rahmat menyatakan pemerintah selalu punya strategi khusus untuk menambal defisit APBN. Masih ada beberapa instrumen lain yang dapat digunakan pemerintah. Seperti SUN dengan Surat Perbendaharaan Negara (SPN), obligasi negara berbentuk rupiah maupun valas, dan SBSN atau sukuk.Ia yakin pinjaman luar negeri tidak akan bertambah. Malah justru berkurang, karena tambahan netonya tetap negatif. Bahkan, kata Rahmat, ada kemungkinan defisit APBN 2008 akan lebih rendah dari yang ditargetkan. "Saya tidak tahu akan ada penurunan defisit berapa, saya tidak mau berspekulasi. Target SBSN tetap akan dipenuhi. Jika dana tidak terpakai maka digunakan tahun depan," katanya.