Mulai April, iPasar Mulai Lelang Jagung Pipilan



JAKARTA. Sukses melelang kayu tebangan milik Perum Perhutani, perusahan lelang online iPasar mulai menggelar simulasi lelang jagung, Senin (29/3). Tak sendirian, untuk lelang jagung pipilan online ini, iPasar menggandeng Kementerian Pertanian (Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Perusahaan Daerah Prov NTB PT GNE/Gerbang NTB Emas, dan Kelompok Tani Jagung. Lelang jagung ini akan dimulai pada 1 April mendatang dan akan terus diselenggarakan setiap minggu. Untuk lelang perdana, iPasar menyiapkan jagung pipilan kering sebanyak 2.000 ton yang berasal di salah satu sentra di Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu, sentra-sentra lain juga menyiapkan sekitar 10.000 ton. “Simulasi dilakukan dalam rangka edukasi dan pembelajaran bagi petani dan pelaku pasar komoditas,” kata Direktur iPasar Dean Novel di Jakarta, Senin (29/3).Asal tahu saja, Jumlah produksi jagung pipilan di NTB tahun ini diperkirakan akan mencapai 400.000 ton. Namun iPasar hanya menargetkan untuk bisa melelang 150.000 ton saja, yang terdiri dari jagung pipilan asal Lombok dan Sumbawa. iPasar mensyaratkan mutu jagung pipilan tersebut harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar yang harus dipenuhi di antaranya: kandungan air maksimal 14% dan kandungan aflatoxin tidak melebihi 50 part per billion (ppb).Saat ini telah disiapkan dua unit gudang serah untuk menyimpan komoditas yang akan diperjualbelikan. Satu unit gudang serah ada di Lombok Barat dengan kapasitas 2.200 ton dan satu unit gudang serah di Lombok Timur dengan kapasitas 1.100 ton. Pengelola gudang-gudang itu yang sekaligus menjadi surveyor adalah PT Bhanda Graha Reksa (Persero). Sebagai surveyor, mereka akan memeriksa kualitas mutu untuk menilai apakah sesuai dengan syarat yang ditentukan.Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin pasar adalah PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).Dean menyatakan, sejumlah produsen pakan ternak sudah bersiap untuk membeli jagung pipilan kering dari lelang online ini. Soalnya, menurut data yang dipegang Dean, kebutuhan PT Sierad Produce Tbk mencapai 1.000 ton per hari, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk butuh 3.000 ton per hari , dan PT Charoen Phokpand membutuhkan 35.000 ton per hari. Beberapa waktu lalu, Sierad Produce juga sudah menyatakan kesiapannya untuk mengikuti lelang online jagung pipilan ini. "Kalau mekanismenya memakai online kami akan ikut karena prosesnya lebih mudah," Sekretaris Perusahaan Sierad Elies Liestari Setiawan. Direktur Jenderal P2HP Kementerian Pertanian Zaenal Bachruddin mengaku antusias dengan lelang online jagung pipilan kering tersebut. “Setidaknya rantai tata niaga bisa dipersingkat sehingga memudahkan untuk menjual dan memperolehnya,” paparnya. Selama ini, petani jagung harus mencari pengumpul untuk menjual hasil panen jagungnya. Lantas, si pengumpul melakukan proses pengeringan jagung agar menjadi jagung pipilan. Sesudahnya, jagung pipilan disalurkan kepada para konsumen seperti produsen pakan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: