Mulai besok, sejumlah fasilitas di Seoul dibatasi hingga pukul 9 malam



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Tak hanya membatasi layanan transportasi umum, pemerintah ibu kota Seoul juga mewajibkan toko, bioskop dan fasilitas umum lainnya harus ditutup setelah jam 9 malam. 

Penutupan ini dilakukan selama dua minggu untuk membantu mengekang penyebaran virus corona di kawasan ibu kota Korea Selatan itu. 

Plt Walikota Seoul Seo Jeong-hyup mengatakan, pembatasan baru ini akan mulai berlaku mulai Sabtu (5/12).


"Seoul saat ini menghadapi krisis yang sangat berbahaya," katanya. "Kami tidak punya ruang tersisa untuk mundur. Mulai besok, kami menghentikan semua kegiatan di Seoul setelah jam 9 malam," jelas dia dalam konferensi pers virtual yang dikutip dari kantor berita Yonhap.

Kebijakan ini di ambil setelah kawasan ibu kota melaporkan rekor tertinggi dengan 295 kasus virus corona baru untuk hari Kamis (3/12). Di hari yang sama, Korea Selatan juga membukukan kasus tertinggi dalam sembilan bulan dengan 629 infeksi baru dalam sehari.

Baca Juga: Kasus harian virus corona rekor lagi, Korea Selatan akan perketat aturan jarak sosial

Bisnis yang tunduk pada pembatasan baru termasuk toko, bioskop, kafe internet, arena permainan, ruang belajar, taman hiburan, salon kecantikan dan toko tukang cukur, toko kelontong besar, dan pusat perbelanjaan.

Pengecualian akan dibuat untuk toko grosir kecil yang berukuran kurang dari 300 meter persegi, dan untuk restoran yang menawarkan paket di bawa pulang dan pengantaran.

Bus dan kereta bawah tanah akan beroperasi dengan jadwal yang dikurangi 30% setelah jam 9 malam. Pembatasan akan berlaku untuk bus mulai Sabtu dan kereta bawah tanah mulai Selasa.

Ibu kota telah berada di bawah aturan jarak sosial Tingkat 2 sejak 24 November, tingkat menengah dari sistem lima tingkat.

Secara terpisah, semua sekolah menengah dan atas di kota itu akan diminta untuk mengadakan semua kelas secara online selama dua minggu mulai Senin (7/12), kata Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul.

Selanjutnya: Kekang penyebaran corona, Seoul pangkas layanan bus dan kereta bawah tanah

Editor: Anna Suci Perwitasari