JAKARTA. PT ATPK Resources Tbk (ATPK) akhirnya siap menjual produksi komersial batubara pertamanya di Desember 2009 ini. Lewat anak usahanya, PT Mega Alam Sejahtera, APTK akan menjual batubara sebesar 30.000 ton bulan ini. Penjualan sebesar 30.000 ton per bulan akan berlanjut hingga akhir tahun 2010. Sebab, perseroan yakin akhir tahun 2010, baik produksi maupun penjualan bakal ikut meningkat. ATPK memperkirakan produksi batubara di akhir 2010 akan meningkat hingga 125.000 ton per bulan. Salah satu penyumbangnya adalah anak usaha lain, PT Sarana Mandiri Utama. ATPK menargetkan anak usaha ini sudah mulai berproduksi di Agustus 2010. Kapasitas produksinya mencapai 60.000 ton per bulan. "Jadi total produksi tahun depan kami proyeksikan sebesar 1,23 juta ton dengan nilai penjualan US$ 26,46 juta," kata Direktur ATPK Socrates Rudy Sirait dalam paparan publik di Jakarta hari ini (1/12). Perusahaan yang melakukan kerja sama penambangan dengan Sarana Mandiri Utama adalah PT Garda Satya Mandiri. Penandatanganan kerja sama sudah terjadi pada 5 November lalu. Sarana Mandiri menandatangani juga telah menandatangani kontrak penjualan batubara dengan PT Optima Persada Energi. Sementara, Mega Alam akan menjual batubara ke Bara Jaya Utama dan telah menunjuk Pacific Prima Coal untuk kerja sama penambangan. Hingga September 2009, anak usaha ATPK masih belum beroperasi karena sedang membangun infrastruktur di area tambang. Makanya, hingga akhir kuartal ketiga tahun ini ATPK tidak mampu membukukan pendapatan yang signifikan. Sampai kuartal III 2009, ATPK membukukan rugi bersih Rp 15,26 miliar. Socrates bilang, hingga akhir tahun ini, kemungkinan tidak ada perubahan yang signifikan pada kinerja ATPK.
Mulai Desember, ATPK Bisa Jual Batubara
JAKARTA. PT ATPK Resources Tbk (ATPK) akhirnya siap menjual produksi komersial batubara pertamanya di Desember 2009 ini. Lewat anak usahanya, PT Mega Alam Sejahtera, APTK akan menjual batubara sebesar 30.000 ton bulan ini. Penjualan sebesar 30.000 ton per bulan akan berlanjut hingga akhir tahun 2010. Sebab, perseroan yakin akhir tahun 2010, baik produksi maupun penjualan bakal ikut meningkat. ATPK memperkirakan produksi batubara di akhir 2010 akan meningkat hingga 125.000 ton per bulan. Salah satu penyumbangnya adalah anak usaha lain, PT Sarana Mandiri Utama. ATPK menargetkan anak usaha ini sudah mulai berproduksi di Agustus 2010. Kapasitas produksinya mencapai 60.000 ton per bulan. "Jadi total produksi tahun depan kami proyeksikan sebesar 1,23 juta ton dengan nilai penjualan US$ 26,46 juta," kata Direktur ATPK Socrates Rudy Sirait dalam paparan publik di Jakarta hari ini (1/12). Perusahaan yang melakukan kerja sama penambangan dengan Sarana Mandiri Utama adalah PT Garda Satya Mandiri. Penandatanganan kerja sama sudah terjadi pada 5 November lalu. Sarana Mandiri menandatangani juga telah menandatangani kontrak penjualan batubara dengan PT Optima Persada Energi. Sementara, Mega Alam akan menjual batubara ke Bara Jaya Utama dan telah menunjuk Pacific Prima Coal untuk kerja sama penambangan. Hingga September 2009, anak usaha ATPK masih belum beroperasi karena sedang membangun infrastruktur di area tambang. Makanya, hingga akhir kuartal ketiga tahun ini ATPK tidak mampu membukukan pendapatan yang signifikan. Sampai kuartal III 2009, ATPK membukukan rugi bersih Rp 15,26 miliar. Socrates bilang, hingga akhir tahun ini, kemungkinan tidak ada perubahan yang signifikan pada kinerja ATPK.