KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyebut, kuota penerima kartu prakerja tahun 2023 ditargetkan mencapai 1 juta penerima. Untuk mencapai target tersebut, waktu pembukaan gelombang pendaftaran (batch) penerimaan peserta kartu prakerja akan lebih terjadwal. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, sebelumnya waktu pembukaan gelombang kartu prakerja tidak menentu. Namun, mulai Juni, waktu pembukaan gelombang pendaftaran akan dibuka setiap dua minggu. "Tidak ada angka tetap per batch-nya berapa, tidak ada. Kita pasti kemudian akan habiskan 1 juta (kuota) itu," ujar Denni saat konferensi pers, Rabu (31/5).
Nantinya waktu pembukaan pendaftaran setiap gelombang akan dilakukan setiap dua minggu sekali. Yakni pada Jumat mulai pukul 12.00 hingga Senin pukul 23.59. “Dengan dibuka gelombang dan ditetapkan peserta setiap dua mingguan, para peserta yang belum lolos jadi tidak lupa untuk terus ikut gabung secara reguler. Hanya satu klik saja, sudah memastikan agar mereka ikut diperhitungkan dalam penetapan peserta di gelombang berikutnya,” kata Denni.
Baca Juga: Proyeksi Terbaru BI: Ekonomi Indonesia Tahun Depan Akan Tumbuh 4,7%-5,5% Lebih lanjut Denni menyampaikan, peserta Program Kartu Prakerja yang berasal dari kelompok perempuan dan kelompok anak muda meningkat signifikan pada periode program di tahun 2023. Persentase kepesertaan perempuan naik menjadi 55% dari seluruh peserta dibanding pada periode 2020 sampai 2022 yang sebesar 51% ketika Kartu Prakerja menjalankan fungsi bantuan sosial. Sementara untuk perbandingan periode yang sama, jumlah peserta kartu prakerja kelompok umur 18-25 tahun pada tahun 2020-2022 sebanyak 27%. Persentase tersebut meningkat menjadi 35% pada tahun 2023. Kenaikan persentase kepesertaan tersebut merupakan data untuk periode pelaksanaan program yang dimulai sejak Februari hingga Mei 2023. Total jumlah peserta mencapai lebih dari 390.000 yang merupakan peserta Gelombang 48 sampai Gelombang 53. Peserta itu berasal dari 488 kabupaten/kota, dari total 514 kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia. Data yang sama juga menunjukkan peningkatan persentase peserta yang berasal dari desa. Pada tahun 2023 ini, jumlah kepesertaan yang tinggal di desa meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya. Pada periode 2020-2022 persentase peserta yang berasal dari desa adalah 64%. Sementara untuk periode 2023, peserta yang berasal dari desa ada sebesar 70%.
Denni menegaskan kenaikan persentase peserta yang berasal dari desa ini sesuai dengan sifat dan tujuan Program Kartu Prakerja yang inklusif. “Pelatihan Kartu Prakerja terbukti menjangkau banyak warga Indonesia yang berada di desa. Didukung juga oleh kepesertaan perempuan yang meningkat menunjukkan bahwa Prakerja memang inklusif menjangkau berbagai lapisan dan golongan,” kata Denni.
Baca Juga: Agar Ekonom RI Makin Kuat, Pemerintah Siapkan Sederet Program Prioritas Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat