JAKARTA. Stok minyak yang bertambah di AS serta permintaan sepi jelang libur Natal membuat harga minyak mentah WTI rentan koreksi. Bahkan harga komoditas ini belum mampu kembali mendekati level US$ 53 per barel. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/12) pukul 18.36 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange merosot 0,79% ke level US$ 52,53 per barel dibanding hari sebelumnya. Energy Information Administration (EIA) melaporkan, stok minyak mentah AS bertambah menjadi 485,4 juta barel pekan lalu. Ini merupakan level tertingginya sejak 1982 silam. Hal ini sejalan dengan laporan Baker Hughes Inc bahwa sepanjang tujuh minggu terakhir rig aktif pengeboran minyak AS terus bertambah dan menyentuh level tertingginya sejak Januari 2016 lalu.
Mulai libur Natal, WTI lanjutkan koreksi
JAKARTA. Stok minyak yang bertambah di AS serta permintaan sepi jelang libur Natal membuat harga minyak mentah WTI rentan koreksi. Bahkan harga komoditas ini belum mampu kembali mendekati level US$ 53 per barel. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/12) pukul 18.36 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange merosot 0,79% ke level US$ 52,53 per barel dibanding hari sebelumnya. Energy Information Administration (EIA) melaporkan, stok minyak mentah AS bertambah menjadi 485,4 juta barel pekan lalu. Ini merupakan level tertingginya sejak 1982 silam. Hal ini sejalan dengan laporan Baker Hughes Inc bahwa sepanjang tujuh minggu terakhir rig aktif pengeboran minyak AS terus bertambah dan menyentuh level tertingginya sejak Januari 2016 lalu.